REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengakui ada enam sosok yang telah menyatakan keinginan menjadi calon ketua umum Partai Golkar kepada dirinya. Enam nama tersebut sebagaimana diungkap oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Kamis (7/12) malam.
Keenam itu yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPP Partai Golkar Azis Syamsudin, Priyo Budi Santoso, Siti Hediyati (Titiek Soeharto), dan Ketua DPD Jawa Tengah Whisnu Suwardhono.
"Iya, kurang lebih sama (seperti pernyataan Pak Aburizal), pokoknya sering ketemu semua di berbagai event secara khusus ataupun kebetulan," ujar Agung Laksono usai bertemu dengan DPD Golkar se-Indonesia di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta pada Jumat (8/12).
Agung mengungkap enam tokoh tersebut tidak secara resmi meminta restu, namun hanya menyampaikan keinginannya maju untuk menggantikan Ketua Umum Setya Novanto. "Ada yang datang ketemu mengatakan mau maju, ada yang mengatakan sambil ada acara, Tapi nggak ada kita nggak buka konter itu tidak, kami ke semua satu keluarga besar," ujar Agung.
Dari nama-nama tersebut, ia pun mengungkap tidak melarang keinginan kader Golkar tersebut untuk maju menjadi ketua umum dari partai beringin tersebut. Hanya saja, Mantan Ketua DPR tersebut memiki kecenderungan terhadap salah satu calon.
Namun, Agung Laksono engggan membeberkan siapa sosok yang ia jagokan tersebut. "Dari enam itu saya melihat ada satu menurut pandangan saya yang pas akan kondisi dan situasi sekarang, saya engga bisa sebut namanya," ujarnya.
Agung diketahui merupakan Ketua umum Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Secara resmi, Kosgoro sebelumnya sudah mengusung Airlangga Hartanto untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar masa bakti 2017-2019.
Airlangga merupakan salah satu kader Kosgoro 1957 dan menjadi wakil ketua umum Kosgoro. "Saudara Airlangga Hartanto adalah salah satu kader Kosgoro 1957 yang dinilai memiliki syarat kapibilitas dan dan kualitas kekaderan untuk memimpin partai Golkar," ungkap Agung sebelumnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika