Jumat 08 Dec 2017 17:32 WIB

Dua Meninggal, Pemprov DKI Sediakan 2,9 Juta Vaksin Difteri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nidia Zuraya
Mengenal penyakit difteri
Foto: republika
Mengenal penyakit difteri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan 2,9 juta vaksin difteri untuk seluruh wilayah Ibu Kota. Sebanyak 1,2 juta vaksin didapat dari bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dimulai pada Senin (11/12) untuk warga Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Hasil koordinasi Kemenkes diputuskan untuk melakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara dengan menyiapkan 1,2 juta vaksin untuk 1,2 juta orang usia 2-19 tahun," kata Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Jumat (8/12).

Keputusan pemberlakuan di dua daerah itu lantaran banyaknya difteri yang menyerang warga Kabupaten Tangerang. Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang berbatasan langsung dengan Tangerang memang menjadi prioritas. Sehingga bantuan dari Kemenkes akan langsung diperuntukkan bagi dua daerah itu.

Anies mengatakan, vaksinasi difteri tidak cukup kalau hanya menjangkau Jakarta Utara dan Jakarta Barat meski di dua lokasi itu ditemukan ada kasus. Dia memutuskan untuk melakukan vaksinasi di seluruh Jakarta termasuk Jakarta Timur, Selatan, Pusat dan Kepulauan Seribu.

Kebutuhan vaksin untuk semua wilayah itu sebanyak 2,9 juta vaksin. Maka, kata dia, kekurangan 1,7 juta akan dibeli oleh Pemprov DKI sendiri. "Kita akan carikan dananya dan ini penting untuk bisa mendapatkan vaksin sisanya," ujar dia.

Imunisasi dilakukan sebanyak tiga tahap dengan sasaran anak usia satu hingga 19 tahun dengan interval nol, satu, dan enam bulan. Penyuntikan dimulai serentak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai minggu kedua bulan Desember 2017 untuk putaran pertama. Lalu minggu kedua bulan Januari tahun 2018 untuk tahap kedua dan bulan Juni minggu kedua tahun 2018 untuk putaran ketiga.

Program ini dilakukan dengan kerjasama lintas sektor melibatkan Diskominfomas, Dinas Sosial, Dinas PPAPP, Dinas Pendidikan, Biro Tata Pemerintahan , Biro Kesejahteraan Sosial, Para Walikota, Camat dan Lurah, Tokoh lintas Agama serta RT, RW, Tim PKK dan Kader kesehatan yang ada di wilayah.

Anies mengatakan, warga terjangkit difteri di DKI meningkat dari 17 kasus di tahun lalu menjadi 25 kasus di tahun ini. Saat ini ada delapan pasien sedang dirawat di RS Sulianti Saroso. Tahun lalu, kata dia, ada saru korban jiwa dan tahun ini korban meninggal terjangkit difteri sebanyak dua orang.

"Kita semua berharap ini bisa tertangani dengan baik, jadi Pemprov DKI merencanakan untuk melakukan vaksinasi direncanakan masif," ujar dia.

Difteri merupakan penyakit yang sangat menular dan berpotensi mengancam jiwa. Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Umumnya bakteri difteri menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Terkadang, penyakit ini juga dapat memengaruhi kulit.

Difteri menular melalui percikan ludah saat penderita batuk atau bersin, pemakaian barang-barang yang telah terkontaminasi bakterinya, atau sentuhan langsung dengan luka borok difteri. Difteri dapat dicegah dengan imunisasi yang termasuk dalam program imunisasi dasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement