Rabu 06 Dec 2017 15:00 WIB

Marsekal Hadi: Terorisme Masih Menjadi Ancaman

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12).
Foto: Republika/Prayogi
KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa aksi terorisme masih menjadi ancaman regional maupun global. Hal itu disampaikan Hadi saat memaparkan visi misi dan kebijakan strategis di depan puluhan Komisi I anggota DPR RI pada saat dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

"Terorisme menjadi sangat tinggi di dunia, tak terkecuali di negara adidaya sekalipun," kata mantan Sekretaris Militer (sesmil) Presiden Joko Widodo ini, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/12).

Menurut Hadi, kelompok teroris menjadi musuh yang harus diperangi bersama. Lebih lanjut Hadi menyampaikan, bahwa kelompok teroris telah digunakan sebagai alat pengkondisian suatu wilayah.

Hadi juga mengatakan bahwa terorisme kini menggunakan pendekatan proxy war atau konflik antara dua negara yang tak terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan kaki tangan dan agen. "Proxy war dengan libatkan aktor- aktor negara dan nonnegara," ungkap Hadi.

Menurut mantan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) ini, situasi menjadi semakin kompleks dengan derasnya arus globalisasi di Indonesia yang sulit untuk dibendung. "Jaringan internet kelompok teroris secara tepat menyebarkan pengaruh mengaktifkan simpatisan demi mendukung kepentingan," ucap Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement