REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan outbreak response immunization (ORI) yakni imunisasi tahap awal merespons meluasnya kasus difteri di sejumlah daerah. ORI dilakukan secara serentak di 12 kabupaten/kota.
"11 Desember hari Senin, kita sudah mulai ORI sampai nanti bulan Juli," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Mohammad Subuh saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/12).
Ia menambahkan, ORI ini akan dilakukan terhadap masyarakat yang berumur satu hingga 19 tahun. Imunisasi dengan rumus 016 yang berarti, penyuntikan pertama kemudian diulang pada bulan depan, dan diulangi enam bulan ke depannya.
12 kabupaten/kota tersebut berada di tiga provinsi yakni, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Daerahnya adalah, Jakarta Utara, Jakarta Barat, kemudian Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kota depok, Kota bekasi, Kab. Bekasi, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kab. Serang, Kota Serang, dan Kota Tangerang Selatan.
Subuh meminta kepada masyarakat agar mau untuk diimunisasi difteri. Ini karena dari lapangan, 66 persen kasus difteri karena tidak diimunisasi, 31 persen karena imunisasi tidak lengkap, dan tiga persen imunisasi lengkap.
Ia mengatakan, meski sudah diimunisasi lengkap masih ada kemungkinan terkena karena disebabkan banyak faktor. Kendari begitu, pencegahan dengan imunisasi menurutnya adalah langkah yang saat ini cukup tepat.
"Saat ini diperlukan imunisasi rutin. Penguatan imunisasi harus mencapai 95 persen meski kita ingin 100 persen. Dalam pelaksanaan, ORI berharap masyarakat tidak menolak," kata Subuh.