REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa perguruan tinggi Bina Sarana Informatika (BSI) serentak menggelar penggalanan dana untuk membantu meringankan beban korban banjir dan tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan yang telah berlangsung sejak tanggal 1 hingga 3 Desember 2017 ini dilakukan di beberapa titik fasilitas umum, seperti pengguna kendaraan bermotor di depan kampus AMIK BSI Jakarta, Jl. Rs. Fatmawati No. 24, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Selain itu, penggalan dana juga dilaksanakan di tempat wisata Kota Tua, Jl. Taman Fatahillah No. 1 Jakarta Barat.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Akademi Bina Sarana Informatika (BSI) Nasrudin Baehaqi mengatakan, penggalangan dana dilakukan untuk membantu saudara-saudara yang terkena musibah banjir dan tanah longsor di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami selaku Ikatan Kelurga Besar Mahasiswa (IKBM) Akademi Bina Sarana Informatika (BSI) yang terdiri dari mahasiswa, senat mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, serta organisasi mahasiswa merasa harus turut andil untuk membantu saudara-saudara yang ada di daerah Yogyakarta,” ujar Nasrudin Baehaqi di Jakarta, Selasa (5/12).
Nasrudin menambahkan, dalam penggalangan dana bantuan ini IKBM BSI mengerahkan sekitar 30 personel terdiri atas mahasiswa maupun perwakilan dari organisasi mahasiswa (Orma) BSI yang disebar ke masing-masing lokasi yang ditentukan.
“Penggalangan dana ini tidak hanya dilakukan di kota Jakarta. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan serentak di seluruh kampus BSI se-Indonesia pada tanggal 4 – 8 Desember 2017 oleh organisasi mahasiswa BSI yang berada di setiap kampus BSI,” kata Nasrudin.
Lebih lanjut, Nasrudin menjelaskan, setelah dana terkumpul melalui kegiatan ini, selanjutnya akan dibelikan kebutuhan bahan pokok, pakaian layak pakai maupun uang tunai. “Barang dan uang tunai itu sesuai rencana akan disalurkan pada tanggal 10 Desember 2017 kepada para korban bencana banjir di Yogyakarta guna membantu meringankan beban mereka,” ujar Nasrudin.
"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat mengetuk hati para dermawan yang merasa prihatin terhadap warga yang terkena musibah banjir dan tanah longsor. Sehingga tergerak hatinya untuk peduli dan membantu sesama. Dengan demikian, dapat meringankan sedikit beban dari para korban bencana alam ini,” harap Nasrudin.