Selasa 05 Dec 2017 14:02 WIB

Stasiun Tebet Buka 3 Jalur Keluar-Masuk Pindah Transportasi

Red: Nur Aini
 Para penumpang melewati underpass Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Para penumpang melewati underpass Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Integrasi moda kini hadir di kawasan Stasiun Tebet dengan dibangunnya tiga area aula (hall) baru di Stasiun tebet. Kini, keluar masuk penumpang di wilayah Stasiun Tebet diakomodasi melalui tiga jalur yakni hall arah Kampung Melayu, arah jalan Kasablanka, dan arah Tebet Timur Raya.

Vice President Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan dua aula baru yang dibangun yakni arah Kampung Melayu dan Kasablanka langsung diarahkan menuju pengumpan Transjakarta dan moda lainnya.

"Dengan beroperasi tiga aula baru tersebut maka saat ini masyarakat pengguna jasa KRL khususnya yang berakivitas di Stasiun Tebet dengan angka sekitar 70 ribu orang per hari akan lebih dimudahkan untuk keluar masuk stasiun yang langsung menuju ke angkutan lainnya untuk berpindah moda," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/12).

Eva menambahkan sesuai dengan koordinasi bersama antara PT KCI, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan pemda terkait penataan ulang Stasiun Tebet merupakan implementasi konsep penataan kawasan dengan mengedepankan integrasi antarmoda.

Dengan bertambahnya area aula keluar masuk penumpang maka fasilitas transaksi untuk penumpang seperti gerbang (gate) dan perangkat loket juga bertambah sehingga alur keluar masuk penumpang lebih baik.

Sebelumnya, Stasiun Tebet hanya memiliki satu area untuk keluar masuk Stasiun dengan fasilitas transaksi 12 gerbang dan tiga loket. Dengan pembangunan tiga area baru untuk keluar masuk penumpang tersebut secara total saat ini Stasiun Tebet memiliki fasilitas 24 gerbang, empat loket dan sembilan unit perangkat transaksi tiket mandiri atau "vending machine" .

Sementara sejak pertengahan 2017, Eva mengatakan untuk keselamatan berpindah peron di Stasiun Tebet juga telah dilakukan pembangunan terowongan bawah tanah. "Seluruh penataan ulang tersebut diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan pengguna jasa yang mengalami peningkatan cukup tinggi di StasiunTebet. Jika dibandingkan tahun 2016 jumlah pengguna jasa di Stasiun Tebet saat ini meningkat hingga 50 persen dibandingkan tahun 2017," ujarnya.

Setelah implementasi yang dilakukan di Stasiun Tebet, Eva mengatakan pihaknya akan terus menyiapkan sejumlah stasiun lainnya untuk mendukung integrasi antarmoda. Untuk kenyamanan bersama, PT KCI menghimbau kepada pengguna jasa agar dapat mengikuti ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement