Senin 04 Dec 2017 17:21 WIB

Puluhan Siswa SD di Indramayu Keracunan Jajanan Sekolah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Anak pasien korban keracunan makanan menjalani perawatan (Ilustrasi)
Foto: Rahmad/Antara
Anak pasien korban keracunan makanan menjalani perawatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan siswa sekolah dasar (SD) Sumuradem II, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu diduga mengalami keracunan makanan usai mengonsumsi jajanan berupa makaroni, Senin (4/12).

Peristiwa itu bermula saat para siswa membeli jajanan makaroni basah yang dijual di depan sekolah mereka. Tak lama setelah memakan jajanan yang dicampur dengan bumbu pedas dan ayam tersebut, para siswa mengalami pusing, mual dan muntah-muntah.

Pihak sekolah yang mengetahui hal itu langsung membawa para korban ke Puskesmas Sukra untuk mendapat penanganan medis. Tercatat, ada 22 orang siswa yang harus mendapat penanganan intensif dari petugas medis.

Dari 22 korban itu, sebanyak 13 anak di antaranya harus dirawat di puskesmas tersebut. Sedangkan sembilan siswa lainnya diperbolehkan menjalani rawat jalan.

"Saya makan makaroni pakai bumbu pedas, harganya Rp 2.000. Setelah memakannya, saya merasa pusing, mual dan muntah-muntah," kata salah seorang korban keracunan, Rifka Afriliana, saat ditemui sedang menjalani perawatan di Puskesmas Sukra.

Sementara itu, petugas medis di Puskesmas Sukra langsung memberi penanganan kepada para korban keracunan makanan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, kondisi para korban sudah berangsur membaik.

"Kami sudah memasang infus dan memberikan obat," terang Dokter umum Puskesmas Sukra, Warnadi.

Warnadi mengatakan belum bisa memastikan penyebab keracunan yang dialami para siswa tersebut. Pihaknya akan memeriksa terlebih dulu sampel makanan makaroni yang dikonsumsi para korban.

Sementara itu, petugas kepolisian Unit Reskrim Polsek Patrol yang mendapat laporan warga telah menangani kasus tersebut. Petugas langsung mengamankan barang bukti dan meminta keterangan dari pedagang makaroni itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement