Senin 04 Dec 2017 15:31 WIB

Kunjungan Wisman ke Jatim Alami Penurunan Hampir 15 Persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Winda Destiana Putri
(Ilustrasi) Dua orang wisatawan asing melintas di dekat tembok mural bertemakan atraksi budaya
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
(Ilustrasi) Dua orang wisatawan asing melintas di dekat tembok mural bertemakan atraksi budaya "Presean Lombok" di kawasan wisata Sengigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Teguh Pramono menjabarkan, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Juanda pada Oktober 2017, mengalami penurunan sebesar 14,57 persen dibanding bulan sebelumnya. Yaitu, dari 22.575 kunjungan menjadi 19.285 kunjungan.

Namun demikian, jumlah kunjungan Wisman ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Juanda dari Januari-Oktober 2017 tercatat sebanyak 193.382 kunjungan. "Ini naik 9,86 persen dibanding jumlah Wisman periode yang sama tahun 2016 yang hanya 176.029 kunjungan," kata Teguh di Kantor BPS Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri Nomor 43-44, Kendangsari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Senin (4/12).
 
Wisman terbanyak yang berkunjung ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda pada Oktober 2017 adalah berkebangsaan Malaysia. Kunjungan warga Malaysia tersebut mencapai 4.838 kunjungan, atau naik 11,17 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 4.352 kunjungan.
 
Posisi kedua terbanyak Wisman yang mengunjungi Jawa Timur melalui Bandara Juanda adalah warga negara Singapura sebanyak 1.945 kunjungan. Kunjungan warga negara Singapura tersebut mengalami penurunan sebesar 15,84 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 2.311 kunjungan.
 
Warga negara Singapura yang mengunjungi Jawa Timur juga mengalami penurunan sebesar 11.42 persen, dimana jumlah kunjungan pada bulan sebelumnya sebanyak 2.609 kunjungan. "Posisi ketiga adalah warga negara Cina sebanyak 1.346 kunjungan yang juga turun sebesar 12,03 persen dibanding bulan sebelumnya," ujar Teguh.
 
Begitu pun tingkat penghunian kamar (TPK) di Jatim pada Oktober 2017 yang juga mengalami penurunan. Jika pada Semptember 2017 TPK di Jatim mencapai 65,13 persen, maka pada Oktober 2017 hanya 60,50 persen.
 
"Pada Oktober 2017 TPK di Jatim hanya 60,50 persen dengan TPK hotel berbintang 4 sebesar 77,23 persen merupakan yang tertinggi dibanding hotel berbintang lainnya," kata Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement