Senin 04 Dec 2017 13:46 WIB

Pramuka Diimbau Promosikan Riau Lewat Media Sosial

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Riau Azaly Djohan, Andalan Nasional Gerakan Pramuka Hariqo Wibawa Satria dan para peserta foto bersama usai Pembukaan Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial di Gedung Balaipustaka Soeman HS, Pekanbaru, Sabtu (2/12).
Foto: dok. Kwarnas Pramuka
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Riau Azaly Djohan, Andalan Nasional Gerakan Pramuka Hariqo Wibawa Satria dan para peserta foto bersama usai Pembukaan Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial di Gedung Balaipustaka Soeman HS, Pekanbaru, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Riau, Azaly Djohan, mengimbau anggota Pramuka di seluruh Riau untuk menggunakan media sosial sebagai sarana mempromosikan Riau. Dalam pidatonya saat membuka pelatihan jurnalistik dan media sosial yang diadakan Kwarda Gerakan Pramuka Riau, Sabtu (2/12) lalu, di Pekanbaru, Riau, Azaly mengatakan dibutuhkan gotong royong yang lebih rapi melalui media sosial agar Riau semakin dikenal di Indonesia maupun di luar negeri.

"Riau bukan hanya Pekanbaru. Kita punya lima ribuan Gudep Pramuka di Riau, ini potensi besar," kata Azaly, dalam rilis yang diterima Republika, Senin (4/12).

Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Kwarda Riau, Masrul Kasmy, mengatakan ia menginginkan agar Pramuka Riau mampu mempromosikan budaya, kuliner, pariwisata, dan produk lokal di Riau. Di Riau sendiri, menurutnya, terdapat banyak kekayaan dan budaya yang dipromosikan, di antaranya Kerajaan Siak, Ikan Selais, Sempolet, dan banyak produk lokal lainnya.

"Sesuai dengan tagline Kwarnas Gerakan Pramuka bahwa setiap Pramuka adalah kantor berita," kata Masrul.

Masrul, yang juga Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial, menambahkan, bahwa di era internet saat ini Pramuka Riau tidak boleh pasif atau hanya menerima konten. Namun, juga harus produktif membuat konten. Apalagi, ia menilai potensi itu besar karena Pramuka ada di berbagai daerah. Karena itulah, Kwarda Gerakan Pramuka Riau menggelar pelatihan jurnalistik yang dinilai sudah menjadi kebutuhan di masa kini.

Pelatihan jurnalistik yang digelar Pramuka itu diikuti oleh 51 Pramuka dari berbagai daerah. Pelatihan yang digelar pada 1-2 Desember itu memberikan pelatihan terkait media sosial dan praktek menulis berita yang disampaikan Joni Paslah. Pelatihan jurnalistik rencananya akan menjadi agenda rutin Kwarda Gerakan Pramuka Riau setiap tahunnya.

Sementara itu, Andalan Nasional Gerakan Pramuka, Hariqo Wibawa Satria, mengatakan setiap setiap orang diberikan potensi yang berbeda. Di antaranya ada yang hobi menulis, memiliki bakat desain, membuat video, dan ada yang kaya dengan ide dan senang membaca.

Hariqo, yang menjadi pemateri dalam pelatihan itu, mengatakan berbagai potensi individu tersebut harus berinteraksi dalam satu tim media sosial. Yang mana, hal itu bertujuan untuk mempertemukan pemilik ide dan pembuat ide. Dalam pelatihan tersebut, Hariqo bersama peserta mempraktikkan rapat redaksi untuk produksi konten di media sosial. Para peserta juga mempraktikkan cara melaporkan kegiatan menggunakan telepon genggam.

"Semua peserta terlibat aktif memberikan dan memperkaya ide. Harapannya bisa diterapkan dalam setiap kegiatan Pramuka di Kwarda Riau," ujar Hariqo.

Dalam kesempatan itu, Hariqo juga menekankan diperlukannya publikasi dan dokumentasi yang maksimal dalam berbagai kegiatan Pramuka. Karena itu, menurutnya, diperlukan tim dan cara kerja yang sudah teruji efektivitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement