Ahad 03 Dec 2017 12:36 WIB

Tim SAR Evakuasi Lansia di Zona Merah Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Tim SAR gabungan mengevakuasi pengungsi Gunung Agung yang masih tersisa di KRB II dan III.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Tim SAR gabungan mengevakuasi pengungsi Gunung Agung yang masih tersisa di KRB II dan III.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan untuk bencana Gunung Agung mengevakuasi para lansia yang masih berada di kawasan rawan bencana (KRB). Salah satunya adalah Ni Ketut Methe (60 tahun), warga Dusun Blong, Desa Ban, Karangasem.

"Yang bersangkutan mengeluh tubuhnya lemas dan kesulitan bernapas," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, I Ketut Gede Ardana, Ahad (3/12).
 
Methe langsung dibawa menuju Puskesmas Tejakula dengan mobil khusus. Sebanyak 10 warga di Banjar Dinas Yeh Bunga juga dievakuasi ke Desa Gulingan Kawan, Bangli akhir pekan kemarin.
 
Dua orang lansia dari Dusun Cucut, Desa Ban, Kecamatan Kubu juga diangkut ke Pos Aju Les. Mereka adalah I Ketut Carik (56) dan I Nengah Bunter (80) dan langsung diserahkan kepada keluarganya di Dusun Gretek, Desa Sambirenteng, Tejakula, Kabupaten Buleleng.
 
Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana menambahkan pihaknya juga dilibatkan dalam pendistribusian logistik untuk pengungsi. Pasebaya Gunung Agung memiliki lebih dari 700 relawan di 28 desa. Mereka berasal dari Desa Jungutan, Sebudi, Baturinggit, Dukuh, Pidpid, Duda Utara, Amerta Bhuana, Datah, Ban, Bhuana Giri, Besakih, Kubu, Pempatan, Tulamben, Menanga, Ababi, Nawa Kerti, Bebandem, Buda Keling, Sibetan, Duda Timur, Peringsari, Muncan, Duda, Selat, Sukadana, Tianyar, dan Macang.
 
"Logistik merupakan perhatian serius," katanya.
 
Kementerian Sosial akhir pekan kemarin kembali memberikan bantuan yang didatangkan langsung dari gudang logistik pusat. Bantuan tersebut berupa 9.700 kaleng kornet ayam, 4.450 kaleng susu kental manis, 19.300 botol saos sambal, 14.500 botok kecap manis, 25.800 bungkus biskuit, dan 1.600 kemasan minyak goreng.
 
Masyarakat sekitar Gunung Agung saat ini, ujar Pawana memiliki kesadaran tinggi untuk mengungsi. Selain mengungsi mandiri, warga juga meminta bantuan kepada tim SAR gabungan. Jumlah terakhir pengungsi Gunung Agung mencapai 59.061 jiwa yang tersebar di 213 titik.
 
Pengungsi di Karangasem merupakan tertinggi, mencapai 34.144 jiwa di 116 titik. Berikutnya pengungsi di Buleleng (9.345 jiwa di sembilan titik), Klungkung (9.304 jiwa di 43 titik), Bangli (897 jiwa di dua titik), Tabanan (674 jiwa di sembilan titik), Denpasar (572 jiwa di empat titik), 3.282 jiwa di delapan titik), Badung (531 jiwa di lima titik), dan Jembrana (312 jiwa di 17 titik).
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement