REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menawarkan relokasi bagi warga yang rumahnya sering dilanda banjir akibat rob. "Jika warga yang rumahnya sering dilanda banjir rob bersedia direlokasi, tentunya kami siap membantu," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika dimintai tanggapannya atas bencana banjir rob yang melanda warga di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, di Jepara, Jumat (1/12).
Menurut dia, hal itu lebih baik, dibandingkan rumahnya tenggelam karena banjir rob. Hanya saja, dia mengaku, masih meragukan kesediaan masyarakat untuk direlokasi. "Jika bersedia, maka selesai," ujarnya.
Pemerintah, kata dia, akan mencarikan tempat yang baru, kemudian dibuatkan model rumah susun sehingga lebih bagus dengan ruangan yang lebih besar. Kalaupun tawaran relokasi tidak diminati, kata dia, memang ada alternatif lain untuk penanganan rob tersebut.
Saat ini, lanjut Ganjar, pemerintah tengah berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut. "Daerah yang akan ditangani tidak hanya Kabupaten Demak, karena permasalahan rob juga terjadi di Pekalongan," ujarnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan rob, kata dia, memang membutuhkan biaya yang cukup besar karena bisa mencapai triliunan rupiah. Ia mengatakan, penanganan rob untuk wilayah Semarang raya akan dibuatkan jalan, sekaligus sebagai tanggul. "Penyusunan detail engineering design (DED) sudah jalan," ujarnya.
Pihak yang akan mengerjakan, kata dia, dari Pemerintah Pusat. Sementara pemerintah daerah, kata dia, akan membantu menyelesaikannya, terutama soal lokasi, demikian halnya untuk kabupaten/kota juga harus memberikan dukungan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho mengakui, pada 2009 memang ditawarkan relokasi untuk rumah warga yang terkena banjir rob. Tercatat, kata dia, ada 400 keluarga, namun setelah diseleksi hanya 70 keluarga yang dinilai layak direlokasi dengan transmigrasi.
Rencananya, kata dia, 70 keluarga tersebut akan mengikuti program transmigrasi melalui dua tahap. "Hanya saja, mereka justru membatalkan diri tanpa alasan," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, alternatif relokasi memang masih bisa dipilih, namun pemerintah harus mempersiapkan tanah untuk relokasi. Rob yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sayung, kata dia, memang sudah berlangsung lama.