Jumat 01 Dec 2017 21:02 WIB

Ini Tsunami Politik untuk Ganjar Pranowo

Toto Izzul Fatah
Foto: istimewa
Toto Izzul Fatah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meskipun dalam survei elektabilitas jauh unggul dibandingkan calon gubernur lainnya di Pilkada Jawa Tengah, tapi bukan berarti pejawat (incumbent) Ganjar Pranowo tanpa ancaman. Ada beberapa faktor potensial yang bisa menggoyahkan posisinya. 

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah mengatakan, ada sejumlah hal yang bisa mengancamnya.  Pertama, masih ada sekitar 59,2% pemilih yang berkategori soft supporter (pemilih cair, ragu dan masih bisa berubah pilihannya).  

"Inilah yang sering disebut dengan lahan tak bertuan. Masih bisa diperebutkan oleh siapapun kandidat yang bertarung di Jawa Tengah. Walaupun, GP sudah cukup aman dengan angka 27% pemilih militannya (strong Supporter),” kata Toto. 

Kedua, tentu saja, GP harus mewaspadai kemungkinan adanya gerakan yang bisa men-downgrade dirinya karena kasus tertentu seperti E-KTP yang menyeret-nyeret namanya. Jika  GP terlibat dalam kasus tersebut, apalagi menjadi tersangka, lalu diketahui dan diyakini oleh mayoritas publik di Jateng, bukan mustahil elektabilitasnya bisa rontok.

"Itulah, antara lain, yang sering disebut dengan Tsunami politik. Yaitu kasus-kasus moral seorang calon yang potensial menumbangkannya,” ungkap Totot. Tsunami politik itu, kata Toto, bisa isu selingkuh, Narkoba dan korupsi. 

Apalagi, lanjut Toto, dari temuan survei LSI, khususnya di Jateng, lebih dari 90% publik ingin gubernur yang dipersepsi bersih dari korupsi. Ini tentu akan menjadi ‘PR’ besar buat semua calon yang ingin bertarung di Jateng untuk memperebutkan image atau citra bersih dan bebas dari korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement