REPUBLIKA.CO.ID, Ganjar Pranowo yang saat ini adalah pejawat (incumbent) gubernur Jawa tengah, diprediksi akan menangi pilkada. Dalam survei elektabilitas Ganjarmencapai lebih dari 50 persen, sehingga hana tsunami politik yang bisa menumbangkannya.
“Dalam berbagai simulasi survei elektabilitas GP (Ganjar Pranowo, Red) mencapai di atas 50 persen,” kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, Jumat (1/12).
Dalam berbagai simulasi, kata Toto, mulai dari survei yang menggunakan 23 calon, 12, 7, 5 dan 2 calon (head to head), Ganjar mengungguli jauh semua calon. Rata-rata lawannya hanya mendapat suara di bawah 10 persen. "Semakin mengerucut jumlah calonnya, semakin meroket posisi elektabilitas GP,” jelas Toto.
Dicontohkannya, dalam simulasi dengan 12 calon gubernur, Ganjar kokoh di posisi 50,9persen. Begitu juga pada simulasi 7 calon, GP konsisten unggul dengan 56,0 persen dan 5 calon unggul 57,5 persen.
Sementara kandidat lain seperti Ki Enthus Susmono (7%), Musthofa (4,9%), Budi Waseso (4,9%), Bambang Sadono (4,8%), Ferry Juliantono (4,2%) dan Rustriningsih (4,0%). Yang lainnya, seperti Sudirman Said dan Marwan Jafar dibawah 4%.
Survei ini dilakukan pada 7- 14 November 2017 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, dimana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random dengan wawancara tatap muka. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4.8%.
Faktor yang membuat Ganjar perkasa dan tak mudah dikalahkan, menurut Toto, adalah dukungan yang merata di aneka segmen demografis mulai dari suku, agama, pemilih partai, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia, dan jenis kelamin.
Begitu juga dukungan di segmen zona atau dapil. Faktor lainnya, Ganjar juga ternyata memiliki tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya yang cukup tinggi, yaitu: diatas 70% (71,3% cukup puas dan 6,6% sangat puas).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
