Kamis 30 Nov 2017 12:22 WIB

Hujan Guyur Karangasem, Aliran Lahar Dingin Makin Deras

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Aliran lahar dingin Gunung Agung yang melalui sejumlah sungai semakin deras. Ini juga dipicu hujan yang terus mengguyur Karangasem beberapa hari hari terakhir.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Aliran lahar dingin Gunung Agung yang melalui sejumlah sungai semakin deras. Ini juga dipicu hujan yang terus mengguyur Karangasem beberapa hari hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali sejak pukul 12.00 WITA. Hal ini menyebabkan aliran lahar dingin dari sungai atau tukad yang berhulu di Gunung Agung semakin deras.

Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang melanda wilayah Rendang dan meluas hingga ke Selat, Karangasem. Derasnya aliran lahar dingin yang terbawa arus sungai terlihat dari Jembatan Biaung yang di bawahnya mengalir Sungai Bambang Biaung sepanjang 10 kilometer (km).

Sungai Bambang Biaung menghubungkan Banjar Tukad Sabuh dan Geriana Kauh di Desa Duda Utara, serta Banjar Bambang Biaung dan Padang Tunggal di Desa Duda, Kecamatan Selat. Banjir lahar dingin dari Sungai Bambang BIaung mengalir menuju Sungai Tanjung Penyalin yang akhirnya bermuara ke Tukad Unda di Klungkung.

Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan bergerak dari Pos Aju Selat menuju Jembatan Biaung dan bergabung dengan kepolisian setempat. Mereka meminta warga yang berkumpul memenuhi jembatan untuk menjauhi lokasi tersebut.

"Mereka tidak sadar ada bahaya yang mengintai jika terus menonton aliran lumpur di jembatan," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, I Ketut Gede Ardana, Kamis (30/11).

Ardana mengatakan masyarakat masih ada yang tak mengindahkan imbauan tim SAR. Tim juga terus memantau Sungai Yeh Sah di Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Rendang. Sungai ini juga dialiri lumpur dan lahar dingin sangat deras.

Sungai sepanjang 10 km ini mengalirkan lahar dingin ke Sungai Telaga Waja di Kecamatan Rendang. Muaranya juga sama, menuju ke Tukad Unda di Klungkung. Sungai lain yang menjadi jalur aliran lahar dingin adalah Tukad Dalem di Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Alirannya menuju Banjar Pilian, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika mengatakan lahar dingin merupakan material piroklastik yang dihasilkan dari aktivitas erupsi Gunung Agung. Abu yang dihasilkan gunung suci umat Hindu Bali itu cukup tebal.

"Kami kembali mengimbau warga untuk menjauhi aliran sungai, khususnya yang dialiri langsung lahar dingin Gunung Agung," ujarnya.

Sepanjang pukul 00.00-12.00 WITA hari ini, Gunung Agung terpantau mengalami delapan kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 6-18 detik, empat kali gempa vulkanik dalam berdurasi 27-32 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh berdurasi 122 detik. Tremor menerus atau mikrotermor terekam dengan amplitudo dua hingga 24 milimeter (mm).

Asap kawah bertekanan sedang teramati bewarna kelabu. Intensitasnya tebal dengan ketinggian dua ribu meter di atas puncak kawah. Angin bertiup lemah ke arah timur - tenggara. Gunung berada dalam status awas atau level empat sejak 27 November lalu.

Tim SAR gabungan yang melaksanakan siaga darurat bencana erupsi Gunung Agung bertugas di sejumlah pos aju. Mereka yang ditugaskan di Rendang sebanyak 21 personil, Selat (44 personil), Jasri (12 personil), dan Les Buleleng (30 personil). Penempatan personil beserta alat utama mempertimbangkan medan jalur evakuasi, luas, serta jumlah sebaran penduduk dan potensi terjadinya ancaman bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement