Selasa 28 Nov 2017 21:57 WIB
Jelang Tahun Politik

Jokowi Minta FKUB Berperan Cegah Perpecahan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersalaman dengan para peserta dalam Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/11).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersalaman dengan para peserta dalam Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) turut berperan menjaga persatuan dan mencegah perpecahan. Terlebih menjelang tahun politik 2018 nanti, Presiden meminta agar FKUB mengingatkan masyarakat untuk mengedepankan persaudaraan dan persatuan.

"Tahun depan kita memasuki tahun politik pilkada 171 daerah. Saya ingin seluruh FKUB ikut berperan, karena saya meyakini peran bapak ini sangat dibutuhkan untuk mengingatkan kita di 171 daerah pilkada agar mengedepankan persaudaraan, persatuan," kata Jokowi saat membuka Silaturahim Peserta Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/11).

Presiden tak ingin penyelenggaraan pilkada justru dapat memecah persatuan dan persaudaraan. Jokowi menyampaikan, pemilihan kepala daerah hanya merupakan pilihan politik. Karena itu, pasti terdapat perbedaan pendapat antarmasyarakat.

Hal itupun merupakan wujud dari sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia. Kendati demikian, rasa persatuan dan kerukunan harus tetap dijaga usai penyelenggaraan pilkada selesai.

"Demokrasi memang begitu namanya. Yang harus diingat pilihan kebangsaan, menjaga kerukunan persaudaraan persatuan. Ingatkan setelah memilih ya rukun kembali," tegas Presiden.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar tak terprovokasi oleh hasutan dan kebencian oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Presiden pun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para tokoh agama serta FKUB yang turut merawat persaudaraan serta memfasilitasi penyelenggaraan dialog antarumat beragama. "Karena yang bahaya itu sekarang konflik kecil, media sosial main diplintir ke mana-mana, masyarakat terbakar," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement