Rabu 29 Nov 2017 00:44 WIB

Uu Santai Tanggapi Adanya Upaya Penggembosan Terhadap Emil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan pada acara Bandung menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (21/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan pada acara Bandung menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Upaya penggembosan terhadap Ridwan Kamil (Emil) jelang Pemilu Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 dinilai bisa berdampak terhadap kandidat calon wakil gubernur (cawagub) yang akan berpasangan dengannya. Karena, akibat banyaknya baliho Emil-Setya Novanto (Setnov) beredar di masyarakat, elektabilitas keduanya diprediksi akan tergerus jika tidak segera dilakukan langkah antisipasi.

Namun, cawagub Jabar yang akan berpasangan dengan Emil, Uu Ruzhanul Ulum menyikapi santai adanya upaya tersebut. Uu yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan menjadi pasangan Emil tidak terlalu memikirkannya.

Menurut Uu, upaya penggiringan opini itu tidak berpengaruh terhadap elektabilitas dirinya maupun Emil. "Saya lebih berpikir positif saja, semua tergantung dari niat dan sikap kita. Kalau baik, pasti akan baik," ujar Uu, kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (28/11).

Uu menilai, masyarakat sudah lebih cerdas dalam memandang setiap dinamika politik yang ada. Sehingga, warga tidak mudah terpengaruh oleh fenomena yang muncul di permukaan.

"Saya rasa masyarakat sekarang lebih cerdas. Jadi bisa menilai dengan baik setiap peristiwa yang terjadi," katanya.

Uu menilai, upaya tersebut tidak mengganggu dirinya dalam keikutsertaannya pada Pilgub Jabar 2018. Ia, tetap bertanggung jawab atas instruksi partainya yang telah memilihnya sebagai cawagub untuk dipasangkan dengan Emil.

"Tanpa mengganggu tugas saya sebagai bupati (Tasikmalaya), saya tetap menjaga kepercayaan yang diberikan partai dengan terus berupaya meningkatkan popularitas dan elektabilitas saya di masyarakat Jawa Barat," katanya.

Sebelumnya, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf, menilai, beredarnya spanduk dan baliho Emil yang disandingkan dengan Setya Novanto sangat merugikan wali kota Bandung itu jelang kontestasi politik tersebut. Karena, Asep menilai saat ini masyarakat menilai negatif sosok Ketua DPR RI tersebut. "Di medsos viral, publik sudah sebal ke Setnov (Setya Novanto)," kata Asep.

Tak hanya memberi citra negatif bagi calon gubernur, Asep pun menilai cawagub yang berpasangan dengan Emil bisa terdampak negatif dari peredaran spanduk dan baliho itu. Menurutnya, sebaik apa pun nama Uu Ruzhanul Ulum yang diprediksi kuat akan berpasangan dengan Emil, elektabilitasnya bisa tergerus akibat alat peraga sosialisasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement