REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemkab Indramayu melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat menggelar Job Fair 2017, Selasa (28/11). Dalam acara yang digelar di halaman Disnaker itu disediakan 5.022 lowongan pekerjaan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Indramayu, Supendi itu langsung diserbu oleh ribuan pencari kerja. Mereka pun datang dengan membawa berbagai persyaratan lamaran pekerjaan.
Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi menjelaskan, Job Fair yang rutin diadakan setiap tahun itu dimaksudkan untuk mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Indramayu. Dengan adanya kegiatan tersebut, maka antara pencari kerjadengan pengguna tenaga kerja bisa langsung bertemu.
"Kami berharap Job Fair ini bisa mengurangi jumlah pengangguran di Indramayu," kata Daddy.
Daddy menyebutkan, Job Fair kali ini diikuti oleh 28 perusahaan yang berasal dari Indramayu, DKI Jakarta maupun berbagai wilayah di Jawa Barat. Selain perusahaan swasta, ada pula BUMN dan BUMD.
"Formasi yang tersedia dalam Job Fair ini terdiri dari berbagai bidang dengan total lowongan kerja sebanyak 5.022 orang," kata Daddy.
Daddy menargetkan, dari total lowongan itu, jumlah tenaga kerja yang terserap sedikitnya bisa mencapai 3.000 orang. Dengan demikian, setidaknya bisa mengurangi angka pengangguran di jumlah tersebut.
Selain menyediakan lowongan pekerjaan, dalam Job Fair tersebut juga langsung diadakan layanan pembuatan AK 1 atau kartu kuning. Hal itu dimaksudkan untuk lebih memudahkan pelamar kerja dalam melengkapi berkas persyaratan dalam satu lokasi.
Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Indramayu, Supendi. Dia menyatakan, Job Fair tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Indramayu untuk mengurangi jumlah pengangguran. "Mudah-mudahan Job Fair ini menyerap banyak tenaga kerja," tegas Supendi.
Job Fair tersebut rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari hingga 30 November2017 mendatang. Selama pelaksanaan Job Fair itu, para pencari kerja bisa datang mulai pukul 08.00 15.30 WIB, tanpa dipungut biaya alias gratis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika