Selasa 28 Nov 2017 16:09 WIB

Kemenko PMK Berharap Hubungan Indonesia-Cina Makin Harmonis

Rep: Rizkyan Adhiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Pertemuan Tingkat Tinggi ke-3 di Bidang Hubungan Antarmasyarakat Indonesia dan Cina di Solo.
Foto: republika/rizkyan adhiyudha
Pertemuan Tingkat Tinggi ke-3 di Bidang Hubungan Antarmasyarakat Indonesia dan Cina di Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, kerja sama bilateral dengan Cina akan membuat hubungan kedua negara lebih harmonis. Hal itu disampaikan Agus dalam pertemuan Pertemuan Tingkat Tinggi ke-3 di Bidang Hubungan Antarmasyarakat Indonesia dan Cina.

"Saya berharap dengan hal ini hubungan kedua negara semakin baik dan kerjasama semacam ini akan terus akan didorong," kata Agus saat jeda acara pertemuan di Solo, Selasa (28/11).

Secara keseluruhan ada tujuh kesepakatan yang akan segera ditandatangani kemenko PMK dengan otoritas Cina. Kerjasama tersebut meliputi bidang Kerja Sama Rencana Aksi Tiga Tahun di Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (2018-2020) Pelaksanaan Rencana Pendirian Pusat Penelitian Bersama Indonesia-Cina di Bidang Konstruksi Pelabuhan serta Pencegahan dan Mitigasi Bencana.

Kemudian, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Kesehatan, Pelaksanaan Rencana Kerja Sama di Bidang Taman Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Film, Kesepakatan untuk Kerja Sama untuk Penggunaan Energi Nuklir Secara Damai dan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Bidang Kepemudaan.

Agus mengatakan, kesepakatan itu idealnya harus dapat direalisasikan dan memberikan keuntungan bagi kedua negara. Dia melanjutkan, selain tujuh kesepakatan yang dicapai tahun ini, ada sekitar empat potensi kerjasama lainnya yang bisa diselesaikan pada tahun depan.

Selain itu, Agus menekankan peningkatan kerjasama bidang pariwisata kedua negara agar ada kenaikan kunjungan jumlah wisatawan ke Indonesia dan sebaliknya. Selain itu, Agus juga meminta agar setiap investor yang datang melakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga ada transfer teknologi adatara cina dan Indonesia.

"Wistawan Cina merupakan salah satu yangterbesar ke Indonesia mencapai 1,42 juta pada Januari-Agustus 2017 dan dengan kerjasama ini diharapkan melangalami peningkatan," katanya.

Wakil Menteri Pendidikan Cina Tian Xuejun mengatakan, High Level Meeting People to People Exchange Mechanism (HLM PEM) yang digelar setiap tahun itu merupakan basis kerjasama kedua negara. Dia mengatakan, kerjasama dalam bidang politik, keamanan dan ekonomi menjadi tiga pilar kerja sama Indonesia dan Cina.

"Tadi pagi sudah diselenggarakan pertemuan ini dengan sukses," katanya.

Tian Xuejun mengatakan, Cina dan Indonesia telah melakukan pertukaran mendalam dalam berbagai bidang. Cina, dia melanjutkan, akan terus meninjau kemajuan yang dicapai dan membuat kerjasama di masa depan yang lebih positif.

Tian sepakat dengan pernyataan Agus jika pengimplementasian MoU harus memperlihatkan hasil yang nyata. Dia mengatakan, sinergi ini akan membuat kerjasama kedua negara semakin komprehesif.

Sebelumnya, pertemuan Tingkat Tinggi di Bidang Hubungan Antarmasyarakat antara Republik Indonesia dengan Cina berawal dari Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Cina pada 25-28 Maret 2015. Pertemuan kedua kepala negara itu membahas beberapa hal pokok mengenai Peringatan 65 Tahun Hubungan diplomatik kedua negara.

Kerja Sama Kemaritiman dan Pembangunan Infrastruktur, Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi, Kerja Sama Hukum dan Keamanan, Kerja Sama Teknologi, Hubungan Antar Mayarakat, Kerja Sama Regional dan Global dan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan World Economic Forum on East Asia (WEF-EA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement