REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Posko pendataan pengungsi erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat masuknya sejumlah pengungsi dari Bali ke Lombok sejak Senin (27/11) kemarin. Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik menyampaikan, Senin (27/11) kemarin, terdata masuknya dua kepala keluarga (KK) dengan delapan jiwa, yakni I Wayan Madya (37) bersama istri dan dua anaknya dari Sebudi, Karangasem, serta Zulkarnaen (30) juga bersama istri dan dua anak.
Madya akan tinggal sementara waktu di rumah keluarganya yang berada di Gerung, Lombok Barat, sedangkan Zulkarnaen membawa istri dan anaknya tinggal di rumah keluarga di Jonggat, Lombok Tengah. Sementara data hari ini hingga pukul 13.00 WITA tercatat satu KK dari Karangasem, atas nama I Gde Sukadana (33) bersama istri dan dua anaknya untuk mengungsi ke tempat keluarga di Sumbawa Besar.
Dinas Sosial NTB, lanjut Ahsanul, berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Polisi dan TNI terkait pendataan pengungsi yang masuk. "Yang sudah masuk saat ini, semuanya masih dijemput keluarga," ujar Ahsanul kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Selasa (28/11).
Ahsanul menyampaikan, pendataan ini sangat penting bagi perlindungan sosial terhadap hak-hak para pengungsi, seperti solusi bagi sekolah anak-anak pengungsi dan kebutuhan dasar sehari-hari, hingga proses pemulangan kembali jika kondisi sudah normal. Dinas Sosial NTB juga memberikan air mineral di posko pendataan untuk setiap pengungsi yang tiba di Lembar.