REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pohon beringin di depan Bale Tanjung Komplek Kepatihan yang rencananya akan dirapikan Rabu (29/11), tiba-tiba Selasa (28/11) sekitar pukul 10.05 WIB tumbang. Pohon beringin yang berdiameter sekitar 3-4 meter dan tinggi 12 meter sudah berusia 100 meter lebih.

Akibat tumbangnya pohon beringin tersebut mengakibatkan gedung bagian depan Bale Tanjung mengalami kerusakan. "Ini merupakan kerusakan sedang. Namun karena Bale Tanjung merupakan salah satu bangunan cagar budaya, penanganannya butuh perlakukan khusus," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi dan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD DIY Danang Samsurizal pada wartawan di depan Bale Tanjung Komplek Kepatihan Yogyakarta.

Kepala Pelayanan Biro Umum dan Protokol Setda DIY Mujiran mengungkapkan saat pohon tumbang, pihaknya sedang rapat bersama BPBD DIY, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta dan BLH DIY untuk tindak lanjut assessment tentang keberadaaan 27 pohon di komplek kepatihan yang dikhawatirkan sudah rapuh dan berusia tua termasuk pohon beringin yang di depan Bale Tanjung.

"Rencananya akan dilakukan peninjauan Rabu (29/11). Tiba-tiba kami ditelpon kalau pohon beringin di depan Bale Tanjung roboh yang selama ini menjadi kantor Dharma Wanita Persatuan Pemda DIY. Akhirnya assesmentnya dimajukan sekarang," ujarnya.

Tak sampai satu jam setelah pohon roboh, tim gabungan dari BPBD DIY, kepolisian Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan relawan melakukan evakuasi pohon beringan yang roboh.

Ikuti Whatsapp Channel Republika