Selasa 28 Nov 2017 08:31 WIB

20 Wartawan Korsel Gagal Terbang ke Lombok

Gunung Agung saat sedang erupsi, Senin (27/11).
Foto: AP
Gunung Agung saat sedang erupsi, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Sebanyak 20 orang wartawan Korea Selatan gagal menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyusul penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali akibat terdampak erupsi Gunung Agung.

"Hari ini Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan yang sedianya terbang ke Bali bersama sekitar 20 wartawan Korea Selatan dipastikan cancel ke Lombok," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) H Lalu Hadi Faesal di Mataram, Selasa (28/11).

Seharusnya, kata Hadi Faesal, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi bersama 20 wartawan asal Korea Selatan tiba di Lombok pada Senin (27/11). Namun, karena penutupan dan pembatalan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, kedatangan mereka harus ditunda untuk sementara waktu.

Selain duta besar dan 20 wartawan Korea Selatan, sejumlah tamu yang akan berlibur ke NTB melalui jalur udara juga dipastikan tidak bisa masuk. Begitu juga wisatawan yang hendak meninggalkan NTB baik dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Akibat penutupan tersebut sektor pariwisata di NTB mengalami kerugian.

"Kalau dikatakan rugi pasti ada, misalnya agen wisata yang sudah memesan makanan terpaksa harus rugi lantaran tamunya tidak bisa datang. Demikian juga dengan biro-biro perjalanan yang sudah terlanjur melakukan pemesanan dan hotel-hotel," katanya.

Meski terjadi penutupan sejumlah bandara, pihaknya mengapresiasi sejumlah kegiatan besar masih sering diadakan di NTB. Salah satunya, yang sudah berlangsung di NTB, adalah Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Mataram. Termasuk saat ini yang sedang berlangsung kegiatan Desa Benderang. Karena itu, pihaknya berharap kondisi ini cepat kembali normal. "Kita berharap kondisi segera pulih," kata Hadi Faesal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement