Senin 27 Nov 2017 20:18 WIB

BIN Diharapkan Kembangkan Intelijen Berbasis Teknologi

Petugas memasang logo Badan Intelijen Negara (BIN) di Kantor BIN Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Wahyu Putro A
Petugas memasang logo Badan Intelijen Negara (BIN) di Kantor BIN Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) diharapkan melakukan pembenahan. Terutama, soal transformasi dari human intelijen ke intelijen berbasis teknologi.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade,  mengatakan, dunia kejahatan kini telah mengalami pergeseran. Dari sebelumnya lebih banyak yang bersifat konvensional, kini sudah merambah ke teknologi sejalan dengan perkembangan teknologi informasi.

"Kami minta Kepala BIN, Jenderal Budi Gunawan juga melakukan transformasi kinerja, dari sebelumnya mengandalkan human intelijen ke  intelijen berbasis teknologi," kata Andre, Senin (27/11).

Menurutnya,  pendekatan konvensional dirasa kurang cocok diterapkan saat ini. Sebab sudah terjadi pergeseran luar biasa di dunia teknologi informasi.  Pengumpulan informasi terkait pencegahan, penangkalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional harus dibarengi dengan perubahan metodologi,” kata Andre.

Selain itu, Andre juga mengatakan transformasi ini bisa mencegah BIN tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Misalnya,   untuk kepentingan partai politik Pemilu dan Pilpres 2019.   

"Seandainya transformasi BIN berhasil, maka akan menjadikan BIN sebagai lembaga yang canggih di republik ini," kata Andre

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement