Senin 27 Nov 2017 17:27 WIB

Branding Wisata 'Taste of Padang', untuk Siapa?

Salah Satu Rumah Gadang di Sumatra Barat.
Pengunjung menikmati matahari terbenam di Pantai Mapadegat, Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (4/10). Selain menjadi surga bagi peselancar, Mentawai juga merupakan destinasi favorit wisata pantai di provinsi itu.

Kembali lagi untuk siapa 'Taste of Padang' dibuat, maka sesuai penjelasan Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, slogan ini ditujukan untuk kepopuleran wisata Sumbar secara menyeluruh. Sebutan 'Padang' diyakini akan menaikkan pamor wisata Sumatra Barat.

Meski merujuk pada satu nama kota saja, namun diharapkan kunjungan wisata ke kota-kota lain di Sumatra Barat termasuk Bukittinggi, Solok Selatan, hingga kawasan Mandeh di Pesisir Selatan dan Mentawai akan ikut terdongkrak.

Toh, Kota Padang diyakini menjadi pintu gerbang wisatawan untuk mengeksplor Sumbar lebih jauh. Meski, keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) saja berada di Kabupaten Padang Pariaman, bukan di Kota Padang.

Tapi polemik terlanjur bergulir. Meski sudah ketok palu, namun pemerintah tetap diminta mempertimbangkan masukan-masukan yang berdatangan. Wakil Gubernur Nasrul Abit pun merespons positif seluruh 'ketidaksepakatan' yang muncul. Nasrul berjanji akan segera membahas polemik ini dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

"Kalau perlu kita evaluasi, ya kita evaluasi kembali," ujar Nasrul, Senin (27/11).

Nasrul mengatakan, proses penyiapan branding wisata 'Taste of Padang' sebetulnya cukup panjang. Sebelumnya, lanjutnya, setiap perwakilan kabupaten/kota di Sumbar sudah diundang untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) dengan konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata.

"Namun saat FGD mereka nggak datang. Ini yang disayangkan. Harusnya waktu FGD diundang, datang berikan masukan. Kan tempo hari waktu FGD untuk tampung aspirasi sebenarnya," kata Nasrul.

Meski menyayangkan respons negatif yang baru banjir masuk belakangan, Nasrul membuka opsi untuk mengganti branding wisata yang kadung disepakati. Bahkan ia secara terbuka tidak mempermasalahkan bila harus ada perubahan tagline.

"Sumbar ini kan biasa polemik. Kapan kita majunya polemik terus, namun usulan nggak konkret. Saya mau konkret usulannya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement