Senin 27 Nov 2017 12:25 WIB

'Rencana Khofifah Mundur Itu Sudah Betul'

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai sudah betul rencana Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa yang akan menanggalkan jabatannya demi fokus maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Keputusan Khofifah yang akan berkirim surat ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), kata Andreas, merupakan keputusan tepat.

"Saya kira pilihan Ibu Khofifah sudah betul, dia mundur dari jabatan sehingga dengan demikian tidak mengganggu konsentrasi baik sebagai calon gubernur atau kementrian," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11).

Dia menyebutkan kalau terjadi //over lapping atau kelebihan tugas, bisa terjadi kemungkinan penyalahgunaan wewenang dan lainnya. Sementara soal pengganti menteri, menurut dia, itu menjadi wilayah dan hak preogatif presiden. "Tapi saya berharap Bu Mensos itu adalah orang yang mempunyai human dan //social taxing yang kuat di masyarakat, dia juga mempunyai mobilitas yang tinggi saya rasa selama ini Bu Khofifah juga menjalankan tugasnya dengan baik," tuturnya.

Mensos Khofifah akan maju pada Pilgub Jatim 2018 dengan menggandeng pasangan Bupati Trenggalek, Emil Dardak yang sekaligus telah dipecat sebagai kader PDIP. Sampai saat ini Khofifah-Emil diketahui diusung Demokrat, Golkar dan NasDem.

Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari, berdasarkan peraturan perundang-undangan, menteri yang hendak maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur tidak diharuskan untuk mengundurkan diri. "Enggak harus mundur," kata Hasyim Asy'ari di sela-sela Media Gathering KPU RI, di Yogyakarta, Jumat (24/11) lalu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement