Senin 27 Nov 2017 12:03 WIB

Gunung Agung Meletus, 50 Ribu Lebih Penumpang Gagal Terbang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nur Aini
Penutupan Bandara Ngurah Rai. Penumpang melakukan laporan pemberangkatan usai penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (27/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Penutupan Bandara Ngurah Rai. Penumpang melakukan laporan pemberangkatan usai penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 59 ribu penumpang diperkirakan terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan hal ini menyusul ditemukannya abu vulkanis di ruang udara penerbangan yang direspons dengan Notice to Airmen (Notam) bernomor A4242/17.

"Bandara ditutup mulai 07.15 WITA hari ini hingga Selasa (28/11) pukul 07.00 WITA. Sekitar 445 penerbangan dibatalkan," kata Arie dijumpai Senin (27/11).
 
Arie merinci total jumlah tersebut terdiri dari 196 rute internasional (97 kedatangan dan 99 keberangkatan), serta 249 rute domestik (124 kedatangan dan 125 keberangkatan). Otoritas penerbangan menyiagakan lima bandara alternatif, yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanussin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Posko terpadu juga disiagakan di bandara terbaik ketiga dunia 2016 ini.
 
Sebanyak 24 pesawat telah diapronkan dengan rincian 23 pesawat ditempatkan di apron utara, dan satu pesawat di apron selatan. Maskapai menutupi ceruk udara mesin pesawat dengan penutup khusus untuk mengurangi potensi masuknya abu vulkanis ke mesin.
 
Abu vulkanis biasanya mengandung material silika atau bahan kaca yang bisa meleleh jika masuk ruang pembakaran. Efisiensi turbin bisa berkurang dan menyebabkan aliran udara lewat turbin terhambat, sehingga pesawat mengalami gagal mesin atau mati.
 
Gede Putra (35 tahun) sedianya berencana terbang dengan maskapai Lion Air ke Surabaya hari ini. Warga Denpasar ini mendapat notifikasi pemberitahuan penerbangannya dibatalkan karena aktivitas vulkanis Gunung Agung. "Saya terpaksa menggunakan bus melalui Terminal Ubung," katanya.
 
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan penutupan bandara adalah hal paling ditakuti wisatawan. Penutupan yang berlangsung 24 jam ini tidak tertutup kemungkinan akan diperpanjang.
"Nasib calon penumpang ini harus kita pikirkan bersama," katanya dijumpai Republika.co.id terpisah.
 
Pastika mengatakan setidaknya 5.000 hingga 9.000 wisatawan asing datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Jumlahnya menjadi 15-20 ribu wisatawan jika digabung dengan wisatawan domestik.
 
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menaikkan status Gunung Agung dari siaga (level tiga) ke awas (level empat) hari ini. Badan Geologi juga menaikkan notifikasi Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) untuk panduan penerbangan dari oranye menjadi merah sejak Ahad (26/11). Penutupan Bandara Ngurah Rai dilakukan berdasarkan data valid dari Pusat Informasi Semburan Abu Vulkanik (VAAC) yang bermarkas di Darwin, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta laporan visual dari pilot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement