Senin 27 Nov 2017 06:59 WIB

Status Gunung Agung dari Siaga Dinaikkan ke Tingkat Awas

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
 Gunung Agung mengalami erupsi untuk yang kedua kalinya pada pekan ini.
Foto: Reuters/Johannes P Christo
Gunung Agung mengalami erupsi untuk yang kedua kalinya pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan status siaga Gunung Agung menjadi berstatus awas. Hal ini dilakukan lantaran aktivitas erupsi Gunung Agung yang terus meningkat.

"Erupsi Gunung Agung terus meningkat sejak Sabtu (25/11) malam, jadi status dinaikkan dari level tiga menjadi awas level IV," kata Sutopo melalui siaran persnya, Senin (27/11).

Menurut Sutopo sampai Senin pagi ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal terus menerus sampai mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak. Kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 kilometer (km) dari puncak.

"Sinar api juga semakin sering teramati di malam hari berikutnya, ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," ungkap Sutopo.

Sehingga sambung dia guna mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana Pusat Vulkanik dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas terhitung mulai Senin pukul 06.00 WITA. Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api.

Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem melaporkan secara visual asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 meter (m) di atas puncak kawah. Kemudian letusan dengan tinggi 3000 m dan warna asap kelabu.

"Terlihat juga sinar api, tremor non-harmonik menerus amplitudo 1 - 10 mm," kata Sutopo.

Dia juga menambahkan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung maupun pengunjung dan wisatawan agar tidak berada di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius delapan kilometer dari kawah Gunung Agung. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.

"Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi, BNPB juga mengkoordinasi bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung," tutur Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement