Ahad 26 Nov 2017 17:15 WIB

Penumpang yang Tertunda di Ngurah Rai Telah Diberangkatkan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mohamad Amin Madani
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memastikan seluruh penumpang rute internasional dan domestik yang sempat tertunda setelah erupsi ketiga Gunung Agung Sabtu (25/11) malam telah diberangkatkan Ahad (26/11) pagi.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memastikan seluruh penumpang rute internasional dan domestik yang sempat tertunda setelah erupsi ketiga Gunung Agung Sabtu (25/11) malam telah diberangkatkan Ahad (26/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Otoritas Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyatakan operasional bandara berjalan normal hingga Ahad (26/11). Seluruh penumpang maskapai asing yang sempat mengalami penundaan penerbangan telah diberangkatkan ke kota tujuan masing-masing.

Sebanyak 22 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditunda menyusul letusan freatik kedua Gunung Agung yang terjadi Sabtu (25/11) petang sekitar pukul 17.20 WITA. Jumlah tersebut terdiri dari delapan rute kedatangan internasional, 13 rute keberangkatan internasional, dan satu penerbangan domestik.

Badan Geologi dan Mitigasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan notifikasi Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) dari oranye menjadi merah. VONA merah berarti lontaran abu vulkanik dari Gunung Agung sudah lebih dari seribu kaki. Secara teori, kode merah berarti bandara ditutup. Namun, otoritas mengatakan itu bergantung ke kekuatan erupsi dan arah angin yang saat ini masih normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement