Rabu 22 Nov 2017 18:57 WIB

Ancaman Jokowi untuk Oknum yang Bermain-main Urus Paspor TKI

[ilustrasi] Paspor milik tenaga kerja Indonesia.
Foto: REPUBLIKA/Yasin Habibi
[ilustrasi] Paspor milik tenaga kerja Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Presiden Joko Widodo meminta semua pekerja Indonesia di luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI) harus memiliki paspor. "Saya titip yang pertama. Semuanya harus pegang paspor, yang belum pegang paspor segera urus di Konjen," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Temu Kangen dengan Presiden RI di Stadium Perpaduan Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu (22/11).

Di hadapan sekitar 5.000 WNI yang tinggal di Sarawak, Malaysia, Presiden Jokowi menegaskan ia telah memerintahkan duta besar RI di Malaysia agar mempercepat proses pengurusan paspor dan tidak memungut biaya apa pun selain harga resmi. Presiden juga menegaskan tidak akan mentoleransi perbuatan oknum yang mencoba 'bermain-main' dalam kaitannya dengan pengurusan paspor WNI.

"Hati-hati soal paspor harus dilayani yang cepat, awas kalau ada yang main-main masalah ini," ucapnya, menegaskan.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengaku enggan jika ada rakyat Indonesia yang tidak memegang paspor saat bekerja di luar negeri hanya karena ada oknum yang 'bermain-main' dalam proses pengurusan administrasinya. Presiden mendapatkan sambutan tepuk tangan yang sangat meriah dari ribuan masyarakat yang hadir yang sebagian besar adalah pekerja di perusahaan sawit di Sarawak.

Presiden juga menekankan pentingnya bagi WNI yang bekerja di luar negeri untuk segera mengurus akta kelahiran anak-anak mereka. "Anak-anak yang lahir semuanya harus diurus akta kelahirannya di Konjen agar nanti kalau sudah dewasa ada pegangan hukumnya," ujar mantan wali kota Solo itu.

Ia juga berpesan agar anak-anak Indonesia harus tetap bersekolah. "Saya sudah minta kepada PM Najib agar kita dibantu membangun sekolahnya, CLC (Community Learning Center), tempat sekolah itu target sampai Juli tahun depan 50 CLC, sekolah, baru selesai 19," katanya.

Presiden sekaligus berpesan agar fasilitas yang ada dari Pemerintah RI yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk TKI dapat digunakan dengan baik. Kepada ribuan masyarakat Indonesia tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar sehingga seluruh rakyatnya harus bekerja keras untuk mewujudkan semua potensi sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju.

Dengan begitu maka rakyatnya tak perlu lagi bekerja di negara lain. Ia juga menyampaikan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintahannya untuk membangun infrastruktur di berbagai pelosok di Tanah Air, termasuk di wilayah-wilayah tertinggal dan perbatasan.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana dan Konsul Jenderal RI Kuching Jahar Gultom. Presiden juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah warga yang hadir dari Kuching dan sekitarnya, memberikan kuis ringan, dan menghadiahkan sepeda kepada sejumlah masyarakat yang maju ke panggung, salah satunya kepada anak pekerja TKI Nur Hafizah asal Palopo. Nur menjawab pertanyaan nama-nama suku di Indonesia yakni Suku Bugis, Suku Makassar, dan Suku Jawa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement