REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Rabu (22/11) sore Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gempa tremor masih terus terjadi paskaerupsi Gunung Agung Selasa (21/11). Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Nurul Husaeni mengungkapkan asap kawah bertekanan lemah masih teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, dengan tinggi 500-800 meter di atas puncak kawah.
Ia berkata, asap condong ke timur dari kawah puncak. "Terjadi tremor menerus dari pukul 14:00 WITA sampai - pukul 18:00 WITA, dengan amplitudo 1 - 9 mm (dominan: 4 mm)," ungkapnya, Rabu (22/11).
Aktivitas gempa yang tercatat di pos pantau Gunung Agung, di Desa Rendang Karangasem, Rabu siang hingga sore, gempa tremor non-harmonik terjadi 2 kali dengan durasi 4800-14400 detik. Gempa vulkanik dangkal terjadi sekali dengan durasi 15 detik. Gempa vulkanik dalam terjadi 3 kali dengan durasi 10-13 detik dan gempa tektonik jauh terjadi sekali dengan durasi 70 detik.
Petugas pantau mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada di area radius 6-7,5 kilometer disekitar gunung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.