Rabu 22 Nov 2017 13:24 WIB

Dasco: Surat Novanto tak akan Intervensi MKD

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad memberitahukan penundaan rapat konsultasi fraksi-fraksi terkait permasalahan hukum Setya Novanto (Setnov) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).
Foto: Republika/Santi Sopia
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad memberitahukan penundaan rapat konsultasi fraksi-fraksi terkait permasalahan hukum Setya Novanto (Setnov) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dia belum melihat langsung surat dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Dalam surat yang sudah beredar itu, Novanto meminta MKD menunda rapat terkait pernon-aktifannya sebagai Ketua DPR RI.

Novanto ingin membuktikan kalau dia tidak terlibat dalam kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik yang sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya belum menerima dan melihat surat itu. Tapi saya tegaskan surat ini tak akan mengintervensi apa pun keputusan MKD. Jadi ada atau tidaknya rapat konsultasi dengan seluruh fraksi tidak ada pengaruh dari surat itu," tegas Politikus Partai Gerindra, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/11).

Menurut Dasco, salah satu alasan MKD tidak bisa diintervensi oleh anggota, sekalipun itu Ketua DPR RI karena merupakan alat kelengkapan dewan independen. Sehingga siapa pun tidak boleh untuk berupaya memengaruhi keputusan MKD. Termasuk jika nanti akan ada sidang etik terkait dugaan adanya pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan oleh Novanto.

Sebelumnya, MKD batal melakukan rapat konsultasi dengan 10 fraksi di DPR guna membahas nasib Novanto yang kini menjadi tahanan KPK. Awalnya rapat bakal digelar pada Selasa (21/11) sore WIB. Namun ada sejumlah alasan yang membuat rapat itu dibatalkan. Salah satunya, keputusan itu diambil lantaran banyak pimpinan fraksi berhalangan hadir. "Betul kemarin rapat konsultasi dengan fraksi batal digelar. Nanti kelanjutannya saya akan sampaikan lagi," tutur Dasco.

Dalam surat yang kini beredar luas di dunia maya itu, Novanto meminta diberikan kesempatan dan meminta agar tidak digelar sidang MKD yang berpotensi mencopot dirinya dari kursi pimpinan DPR RI.

"Saya mohon pimpinan DPR RI lainnya dapat memberikan kesempatan saya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan saya," tulis Novanto dalam suratnya. Dan untuk sementara waktu tidak diadakan rapat pleno sidang MKD terhadap kemungkinan menonaktifkan saya baik selaku Ketua DPR maupun selaku angota dewan," tulis Novanto dari balik jeruji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement