Rabu 22 Nov 2017 07:55 WIB

Pemanfaatan Siput Bisa Tingkatkan Hasil Produksi Padi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Hazliansyah
Seorang petani membajak sawah untuk ditanami padi di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Seorang petani membajak sawah untuk ditanami padi di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat saat ini petani di Indonesia cuma berjumlah 26 juta orang, menurun dari 2003 yang jumlahnya mencapai 31 juta orang. Penurunan jumlah petani ini salah satunya dikarenakan hasil panen yang tidak bisa maksimal.

Pakar pertanian Yamagata University dari Jepang, Satoru Sato mengatakan, untuk itu dibutuhkan solusi lain agar hasil panen bisa meningkat, tanpa perlu banyak menggunakan pestisida. Ia menyarankan, agar petani kembali gunakan hewan.

"Penelitian menunjukkan lahan pertanian padi yang di dalamnya terdapat siput mempunyai kondisi tanah yang cukup subuh dan kondisi air yang bersih, dibanding dengan lahan yang tidak terdapat siput di dalamnya," kata Sato.

Hal itu diungkap dalam kuliah umum yang digelar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kuliah mengangkat tema Current Situation and Future Prospect of Agriculture in Japang: From an Ecologist Point of View.

Ia menekankan, perbedaan sangat terlihat dari mulai warna daun yang lebih segar, sampai biji padi yang lebih rimbun. Hasil pertanian pun dirasa lebih meningkat walaupun belum memenuhi target konsumsi yang dibutuhkan.

Sato menerangkan, ia sempat mengunjungi beberapa petani yang ada di Indonesia. Dari kunjungan itu, ia menyimpulkan kalau bertani menggunakan teknik organik mampu mengubah kehidupan para petani tersebut.

"Ternyata, hasil dari penerapan teknik ini memiliki kesamaan dengan Indonesia, sama-sama bisa mengubah kehidupan dari sang petani sendiri," ujar Sato.

Meski begitu, Sato mengakui untuk menarik minat petani agar berganti ke teknik itu tidak mudah. Petani akan percaya bila bisa melihat proses bertani dengan penggunaan siput tersebut secara langsung, karena tidak mau rugi.

"Yang bisa dilakukan memberikan sosialisasi kepada para petani tentang hasil dari penelitian ini, sehingga masyarakat bisa sedikit demi sedikit beralih ke teknik bertani organik," kata Sato.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement