Rabu 22 Nov 2017 06:49 WIB

Pemimpin Harus Miliki Etika dan Moral

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Pemimpin
Foto: pixabay
Ilustrasi Pemimpin

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepemimpinan merupakan suatu elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menggapai tujuan yang hendak dicapai. Demi mencapai tujuan itu, tentu harus diindahkan dengan sikap dan perilaku yang sesuai etika dan moral, terutama dari sosok seorang pemimpin.

Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Inu Kencana Syafiie mengatakan, saat ini pola kepemimpinan di Indonesia sudah harus dibenahi. Sebab, perlu disadari jika pemimpin merupakan representasi masyarakat. "Kalau kita lihat, pola kepemimpinan kita telah berubah menjadi kepemimpinan transformatif dan visioner, ini jadi suatu kekuatan bagi seorang pemimpin untuk mencapai misi yang lebih besar," kata Inu di Gedung AR Fachruddin UMY, Selasa (21/11).

Hal itu diungkapkan dalam seminar kepemimpinan bertajuk Etika Pemimpin Dalam Pemerintahan. Seminar diselenggarakan Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan se-Indonesia (Fokkermapi).

Namun, Inu menekankan, dalam menyelesaian misi-misi itu masyarakat harus tetap memantau dan mengontrol kebijakan yang diambil seorang pemimpin. Maka itu, pemimpin perlu memiliki etika dan moral yang baik dalam menjalankan pemerintahan. "Etika itu berangkat dari pola pikir yang positif karena pola pikir yang baik akan memengaruhi banyak orang untuk bersikap lebih bijaksana," ujar Inu.

Hal penting lain yang perlu dipahami seorang pemimpin tentu pengetahuan yang di dalamnya mencakup ilmu, moral dan seni. Ilmu akan menentukan benar atau salah, moral menentukan baik dan buruk dan seni menentukan keindahan dan keburukan.

Semua itu dirasa menjadi suatu estetika yang baik, jika seorang pemimpin saling berkolaborasi satu sama lain, khususnya dalam institusi pemerintahan. Termasuk, memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa menentukan misi sesuai tujuan yang dirancang.

Selain itu, sifat yang perlu dimiliki pemimpin tentu integritas, moralitas, tanggungjawab dan visi yang bagus. Pemimpin, lanjut Inu, harus bisa menjaga kehormatan, kemampuan berkomunikasi, iman dan komitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Maka itu, saya mengharapkan para pemimpin selanjutnya bisa dilahirkan dari mahasiswa ilmu pemerintahan yang memiliki sifat amanah dan jujur, serta tidak mencontoh pemimpin yang tidak memiliki integritas," kata Inu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement