REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.
"Masyarakat kami harapkan tetap tenang dan tidak panik. Ikuti instruksi, jauhi radius enam hingga 7,5 kilometer (km) sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (21/11).
Kepala Sub Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana yang berada di pos pantau Rendang, Karangasem membenarkan kabar tersebut. Dari gambar foto terkini Gunung Agung yang dikirimkan kepada awak media, gunung api tersebut terlihat mengeluarkan kepulan asap hitam.
"Telah terjadi letusan," ujar Devi.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan diimbau tidak berada atau melakukan aktivitas apapun di zona perkiraaan bahaya. Zona tersebut terdapat di seluruh area kawah puncak, ditambah perluasan area sektoral ke utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 km.
Hingga pukul 12.00 WITA hari ini, PVMBG mencatat terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan durasi 15 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan durasi 37 detik. Cuaca sepanjang hari ini mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke timur dengan suhu udara 23-28 derajat selcius, serta kelembaban udara 79-88 persen.
Jumlah pengungsi Gunung Agung yang masih bertahan di titik-titik pengungsian sampai saat ini 29.184 jiwa. Mereka tersebar di 278 titik di sembilan kabupaten dan kota.
Jumlah pengungsi di Karangasem mencapai 11.355 jiwa di 92 titik pengungsian. Berikutnya adalah pengungsi di Buleleng (3.983 jiwa di sembilan titik), Klungkung (3.071 jiwa di 32 titik), Bangli (3.536 jiwa di 53 titik), Tabanan (766 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (3.822 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (630 jiwa di 37 titik).