Selasa 21 Nov 2017 16:50 WIB

Daerah di Jatim Diingatkan untuk Kembangkan Potensi Wisata

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Sejumlah wisatawan mancanegara menyaksikan kesenian Reog di samping kapal pesiar Seabourn Encore yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah wisatawan mancanegara menyaksikan kesenian Reog di samping kapal pesiar Seabourn Encore yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim Akhmad Sukardi mengajak kepala daerah mengembangkan kekayaan alam, budaya, dan potensi objek wisata sehingga bisa berkembang. Apalagi Jatim menurutnya memiliki kekayaan alam dan objek wisata yang indah.

"Jatim punya kekayaan alam dan objek wisata yang indah itu harus terus dikembangkan dan dipromosikan sehingga bisa dikenal masyarakat Indonesia dan mancanegara," kata Akhmad dalam siaran persnya, Selasa (21/11).

Akhmad menjelaskan, destinasi pariwisata dewasa ini memiliki arti strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai industri, pariwisata telah mendorong sektor ini tumbuh dan berkembang menjadi andalan dalam menambah devisa negara.

"Secara ekonomi, wisatawan mancanegara memiliki peran besar dalam menambah devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ujar Akhmad.

Apalagi, wisatawan mancanegara tersebut saat berkunjung ke Indonesia, tidak hanya menikmati keindahan destinasi wisata di negeri ini. Tetapi juga membeli produk souvenir, menyewa travel agent, menggunakan jasa perhotelan untuk akomodasi, serta yang tidak kalah penting adalah kuliner, dimana semuanya itu disediakan oleh masyarakat.

Akhmad melanjutkan, potensi pasar Wisatawan Nusantara atau Wisnus juga semakin cepat pertumbuhannya, sejak lancarnya transportasi. Ditambah lagi adanya perubahan tren liburan dari kebutuhan menjadi lifestyle yang mendorong mereka untuk melakukan perjalanan.

"Pergerakan Wisnus di Jatim saja terus mengalami kenaikan. Jika tahun 2015 mencapai 51.466.969 orang, pada tahun 2016 jumlah Wisnus mencapai 54.465.000 orang atau naik 6,02 persen," ujar Akhmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement