Ahad 12 Nov 2017 08:25 WIB

Gus Ipul Dorong Jasa Wisata Melek Digitalisasi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Syaifullah Yusuf
Foto: Republika
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, perkembangan dunia bisnis, termasuk sektor pariwisata sangatlah dipengaruhi teknologi dan informasi. Untuk itu, travel agen maupun penyedia jasa wisata dituntut lebih akrab dengan digitaliasi agar mempermudah pekerjaannya.

"Apalagi, memasuki era globalisasi seperti ini menjadikan semua hal yang dilakukan serba cepat. Mau tidak mau, suka tidak suka dalam era digital, pariwisata daerah harus menguasai pemasaran digital," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul di Surabaya, Ahad (12/11).

Menurutnya, dengan agen perjalanan yang telah akrab dengan teknologi akan membuat pekerjaan menjadi ringan. Begitu pun bentuk pemasaran pariwisata digital mampu dengan cepat menjangkau semua kalangan tanpa batas waktu, dimanapun, kapanpun dengan cara apapun.

"Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri dan masyarakat kita tidak boleh putus asa akibat kemajuan teknologi atau digitalisasi seperti saat ini," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul melanjutkan, salah satu langkah agar perusahaan perjalanan wisata tumbuh dan tidak tertinggal, yakni dengan melakukan hal-hal kreatif, inovatif serta mencari peluang ataupun terobosan guna memajukan sektor pariwisata, khususnya  di Jatim. Terlebih, sektor pariwisata menurutnya menjadi andalan pemerintah di masa mendatang.

"Itu terlihat pada sektor-sektor lainnya mengalami penurunan, justru sektor pariwisata tumbuh dengan baik," kata Gus Ipul.

Di Jatim, kata Gus Ipul, banyak memiliki potensi wisata antara lain wisata religi, alam dan buatan yang sangatlah indah. Jatim juga memiliki makam wali-wali maupun tokoh sejarah dengan jumlah pengunjung mencapai 3-4 juta pada setiap minggunya.

"Saya yakin Jatim mampu mewujudkan target pemerintah pusat yang berkomitmen menentukan target 20 juta kunjungan wisman pada tahun 2019 mendatang," ujar Gus Ipul.

Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya mengatakan, pariwisata menjadi salah satu andalan dari bangsa dan negara Indonesia. Dunia kepariwisataan Indonesia telah berkembang secara positif.

Bahkan, keindahan destinasi pariwisata Indonesia terus tumbuh dan dikenal wisatawan asing sebagai tujuan wisata dunia. Persaingan pada sektor pariwisata saat ini bukanlah yang besar memakan yang kecil. Akan tetapi, yang cepat memakan mereka yang lambat, kata Arief.

Terkait digital tourism, Menpar menjelaskan, kemajuan teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Digital adalah sebuah kebutuhan atau keniscayaan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. "Keberadaannya tidak bisa ditolak atau dihindari melainkan harus dihadapi dan dipelajari kemudian dioptimalkan," ujar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement