Senin 20 Nov 2017 22:29 WIB

TKI Ngawi Meninggal Akibat Terjatuh di Taiwan

Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI — Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai 11 apartemen tempatnya bekerja di Taichung, Taiwan. Korban adalah Panti (32 tahun), warga Desa Gerih, Kecamatan Gerih, Ngawi, yang merupakan anak pasangan Senen dan Jami.

Kerabat korban, Satinah, mengatakan kabar kematian Panti diterima keluarga dari perwakilan PT Barkahayu Safarindo, yakni PJTKI asal Magetan yang memberangkatkan korban ke Taiwan pada Sabtu (18/11). 

"Kami hanya mendapat kabar dari perusahaan yang memberangkatkan kalau Panti meninggal akibat kecelakaan jatuh dari apartemen. Kami belum tahu pasti, jatuhnya itu karena apa," ujar Satinah kepada wartawan di Ngawi, Senin (20/11). 

Menurut dia, keluarga masih tidak percaya dengan kabar duka tersebut sebab beberapa hari sebelumnya Panti sempat menelepon ke salah satu saudaranya yang ada Bali. Dalam kontak tersebut, korban memberikan kabar tentang kondisinya dan meminta izin untuk ganti majikan. Sebab, majikannya yang sekarang sering bersikap kasar.

Dari informasi yang ada, Panti sudah tiga kali mencoba untuk kabur, namun tidak pernah berhasil. Pihak keluarga tidak percaya penyebab kematian Panti akibat ia ceroboh saat bekerja hingga terjatuh dari lantai apartemen. Keluarga ini agar penyebab kematian Panti diperjelas.

Berdasarkan informasi dari keluarga, Panti baru pertama kali ini bekerja di luar negeri. Ia berangkat ke Taiwan pada 16 bulan lalu. Korban meninggalkan seorang putri yang bernama Hikmah Elia yang masih duduk di sekolah dasar kelas tiga. Sedangkan suaminya sudah lama meninggalkan rumah karena masalah keluarga.

Pihak keluarga ingin agar pemerintah dan pihak-pihak terkait segera memulangkan jenazah Panti. Selain itu keluarga juga berharap agar semua hak korban dapat diberikan.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement