Ahad 19 Nov 2017 21:00 WIB
Relokasi Pipa Lebak Bulus Ganggu Suplai Air ke Pelanggan

Palyja Infokan Gangguan Suplai Air ke Pelanggan Tuntas Esok

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Maman Sudiaman
Pekerjaan teknis oleh Palyja.
Foto: Palyja
Pekerjaan teknis oleh Palyja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PAM Jaya dan PT. PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menginformasikan bahwa pekerjaan relokasi pipa diameter 1.200 mn di Jalan Kartini, Lebak Bulus, Jakarta Selatan masih dalam pengerjaan. Hal tersebut mengakibatkan suplai air ke pelanggan belum terdistribusi normal.

 Humas PAM Jaya Linda Nurhandayani menyatakan bahwa PAM Jaya dan Palyja akan terus bersinergi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hal tersebut agar pelayanan pasokan air pada akan berjalan kembali normal.

"Diharapkan pasokan air Palyja ke pelanggan akan kembali normal secara bertahap pada 20 November 2017 pukul 12.00," kata Linda dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (19/11).

 

Palyja menyiagakan seluruh armada mobil tangki untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti di rumah sakit dan rumah ibadah untuk memasok air bersih.

 

Relokasi sepanjang 225 meter tersebut mengakibatkan suplai air berkurang seperti wilayah Selong, Kramat Pela, Melawai, Gunung Petogogan, Pela Mampang, Banka, Pancoran, Kebon Baru, Tebet Timur, Tebet Barat, Bukit Duri, Manggarai Selatan, dan Kampung Melayu.

 

Sedangkan beberapa daerah lain seperti Kelapa Dua, Meruya Selatan, Srengseng, Kebayoran Lama Selatan, Pondok Pindang, Sukabumi Selatan, Grogol Utara, Grogol Selatan, Cipulir, Kebayoran Lama, Kebayoran Lama Utara, Pancoran, Mampang, Prapatan, Tegal Parang, Pela Mampanh, Duren Tiga, Bangka, Pejaten Barat, Pancoran, Cikoko, Kalibata, Pengadegan dan Rawa Jati suplai air terhenti.

 

Pekerjaan relokasi tersebut dilakukan karena pipa tersebut berdampak pada pengerjaan proyek underpass oleh Pemerintah DKI Jakarta. "Pipa 1.200 mm itu adalah kategori pipa transmisi besar, sehingga dampak gangguannya pun cukup luas," kata Erlan Hidayat, direktur Utama PAM JAYA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement