REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku terus mengupayakan supaya partisipasi keluarga miskin yang mendorong anaknya sekolah bisa meningkat.
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikman Kemendikbud Sukiman mengakui, Kemendikbud memiliki media-media seperti majalah, buku, hingga laman bernama sahabat keluarga.
"Di sana bisa dilihat berbagai program untuk mengangkat, meningkatkan motivasi keluarga miskin salah satunya dengan program orang tua hebat. (Program) orang tua hebat itu, kita mengisahkan orang tua yang menginspirasi," katanya di konferensi pers seminar Gerakan Ayah Hebat Indonesia 2017, di Jakarta, Sabtu (18/11).
Ia menyontohkan di salah satu edisi majalah ini menampilkan presiden Joko Widodo yang orang tuanya sangat hebat sehingga bisa mengantarkan sang buah hati menjadi presiden. Tetapi, kata dia, tidak sedikit juga orang tua yang berprofesi tukang sayur, pedagang ayam, pemulung dan lainnya yang kisahnya dimuat di media Kemendikbud. Kemendikbud mengaku sengaja mempromosikan ini supaya masyarakat dan keluarga miskin tidak pesimistis berada dalam lingkaran kemiskinan.
Kemendikbud jugamendorong keluarga dalam pendidikan anak misalnya mengikuti pertemuan prang tua dengan pihak sekolah ini terkait alasan ini.
"Ini yang kami dorong ya, semua keluarga pasti menginginkan anaknya jadi anak yang hebat," ujarnya.
Setelah pihaknya memberikan kesadaran dan edukasi terkait ini maka berangsur-angsur mereka mau menerima.
"Ini adalah tugas kita bersama agar mereka tidak terpuruk di dalam lingkaran kemiskinan," katanya.