Sabtu 18 Nov 2017 15:21 WIB

Saat di Pontianak, TGB Ajak Rawat Negeri dengan Amal Shaleh

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi (kiri) memenuhi undangan Sultan Pontianak IX Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie (kanan) bersilaturahmi di Keraton Kadariah di Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (17/11). Selain menyambangi Keraton Kadariah, gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) juga menyampaikan tausiyah di Masjid Jami Pontianak.
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi (kiri) memenuhi undangan Sultan Pontianak IX Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie (kanan) bersilaturahmi di Keraton Kadariah di Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (17/11). Selain menyambangi Keraton Kadariah, gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) juga menyampaikan tausiyah di Masjid Jami Pontianak.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, generasi terbaik membangun bangsa ini adalah mereka yang senantiasa melanjutkan kebaikan-kebaikan yang telah ditanamkan para pendiri bangsa. Termasuk di dalamnya seorang anak yang menjaga semangat perjuangan, nilai-nilai baik, serta amal sholeh yang telah ditanamkan oleh orang tuanya.

"Maka, salah satu ikhtiar untuk menjaga kebaikan-kebaikan itu adalah tetap mewariskan kebaikan itu kepada anak cucu sebagai pelanjut perjuangan," ujar Gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) saat silaturahim bersama Sultan Pontianak ke IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie dan para alim ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-Kalimantan Barat di Istana Alkadrie, Kota Pontianak, Jumat (16/11).

TGB mengungkapkan sepanjang sejarah yang sudah teruji kebenarannya, umat Islam telah menunjukkan perjuangan yang tinggi untuk bangsa ini. Bahkan jauh sebelum Indonesia ini diproklamirkan kemerdekaannya. "Tidak ada yang berdiri pada garis paling depan, tidak hanya saat merebut kemerdekaan tetapi jauh sebelumnya, termasuk sultan-sultan kita, selain umat Islam," lanjut TGB.

TGB menegaskan bahwa umat Islam mencintai Republik ini dengan segenap jiwa dan raga. Bahkan, umat Islam pada masa perjuangan kemerdekaan itu, TGB mengatakan, telah mengorbankan seluruh hartanya agar memiliki kewibawaan di mata dunia, termasuk putra terbaik Pontianak, Sultan Hamid II. "Sultan Hamid ke-II juga telah meninggalkan sejarah. Beliau adalah yang penggagas yang memimpin tim dan bahkan dari gagasan beliau langsung lambang Garuda Pancasila," kata TGB.

Oleh karenanya, TGB mengajak seluruh anak bangsa untuk tetap meyakini umat Islam adalah umat yang paling setia kepada Republik Indonesia. Karena, lanjut TGB, akhir-akhir ini banyak pemikiran yang mencoba membelokkan bahkan mengaburkan peran umat Islam saat memperjuangkan kemerdekaan.

Bahkan mereka mencoba menanamkan paham-paham yang salah bahwa umat Islam tidak memiliki kontribusi bagi republik ini atau umat ini perlu diperkuat rasa nasionalismenya. Sikap orang-orang ini menurut TGB adalah sebuah kejahatan mental yang sangat berbahaya. "Umat Nabi Besar Muhammad SAW, apalagi dia tinggal di Indonesia, bumi yang indah, bumi yang penuh nikmat ini, insya Allah merekalah umat yang paling bersyukur dengan Republik ini," kata TGB menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement