Jumat 17 Nov 2017 17:31 WIB

Gubernur Babel Mantapkan APBD untuk Pengentasan Kemiskinan

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan.
Foto: Humas Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Komitmen Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan pemberdayaan pengangguran benar-benar dibuktikan. Konsepsi komitmen tersebut terlihat dari klausul MoU KUA PPAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk Tahun Anggaran 2018 yang secara resmi ditandatangani di Ruang Rapat Banggar DPRD Babel pada Jumat (17/11).

Erzaldi mengatakan, adanya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Babel 2018 harus mengacu pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju pembangunan ekonomi yang mandiri berbasis agribahari dan berdaya saing dengan sasaran pembangunan makro. “Sasaran pertumbuhan ekonomi makro sebesar 6,25 persen, penekanan  angka kemiskinan dikisaran 4,42 persen serta pengangguran yang ada dikisaran  2,1 persen,” tegasnya melalui siaran pers.

Politikus Partai Gerindra itu menerangkan, anggaran rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2018 dengan pendapatan Rp 2.490.588.273.613,87 dengan presentase 2,33 persen sedangkan belanja daerah tiga triliun rupiah dengan presentase 13,36 persen.

“Dengan realitas angka, saya komitmen anggaran belanja tahun depan lebih prorakyat. Saya tegaskan, kepada seluruh ASN (Aparat Sipil Negara) untuk bekerja lebih ekstra,” kata erzaldi.

Seperti diketahui, Gubernur Erzaldi tahun depan juga menjanjikan akan memberikan empat juta bibit lada gratis ke para petani. Pemberian bibit lada ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas lada Babel, untuk mengembalikan kejayaan lada dan meningkatkan perekonomian pascatimah.

"Tahun depan akan ada empat juta bibit lada gratis, kalau bibit sudah gratis jangan nanti tanam keliru, PPL harus menyampaikan ke petani harus dimulai dengan anti-jamur. Hari ini nanam 1.000 tahun depan ngasilinnya cuma 500, jangan seperti ini, harus benar-benar dibina," katanya.

Menurutnya, ke depan petani harus paham dan cerdas dalam pembudidyaan lada mulai dari pemilihan bibitnya. "Harus tau dulu, jangan beli bibit yang memang lah ada kena penyakit kuning, makanya beli bibit yang lah disertifikasi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Babel, Toni Batu Bara mengatakan anggaran untuk pembelian Bibit lada ini bersumber dari APBN dan didukung oleh APBD. "Ada di APBN karena memang pemerintah pusat sedang menggalakkan untuk meningkatkan lada, di APBD juga ada," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement