REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terus mengguyur Kota Bandung pada Kamis (16/11) mengakibatkan tanggul penahan air di RT 05/06, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, jebol. Akibatnya, 1.550 warga yang tinggal di kawasan tersebut terendam air hingga ketinggian 1,5 meter. Banjir terparah di berada kawasan ini berada di RT 05/06.
Menurut salah satu korban banjir warga RT05, Sarnoto (43 tahun), banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Sekitar 150 kepala keluarga yang berada di RT05 rumahnya terendam air. Banjir tersebut, terjadi akibat tanggul penahan air di Sungai Cidurian jebol.
"Tanggul penahan air tersebut, berada tidak jauh dari pemukiman warga. Sehingga,menggenangi ratusan rumah warga di kawasan tersebut," kata Sarnoto.
Sementara menurut Lurah Mekarjaya Tati Rohayati, banjir yang terjadi pada Kamis(16/11) tersebut berdampak pada 1.550 warga atau sekitar 392 Kepala Keluarga (KK). Kejadian banjir yang melanda 4 RT di Kecamatan Rancasari berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. Saat kejadian, ketinggian air mencapai 1,5 meter dan berlangsung cepat.
"Banjir ini akibat limpasan air dari Sungai Cidurian, jebolnya tanggul di anak Sungai Ciorok, Ciwastra, dan Cicadas," kata Tati kepada wartawan.
Tati menduga, banjir yang terjadi di wilayahnya ini akibat kiriman air yang masuk melalui tujuh titik anak sungai. Namun, daerah yang banjirnya paling parah ada dj RT 05/06. Ketinggiannya hingga, 1,5 meter. Bahkan hingga Jumat (17/11) siang, ketinggian air masih setinggi orang dewasa.
Banjir tersebut, mengakibatkan sejumlah warga mengungsi di Aula Kelurahan Mekarjaya. Berdasarkan pendataan petugas Kecamatan Rancasari, banjir berdampak di 3 RT di Kelurahan Mekarjaya.
Sedikitnya 1.300 warga dengan 323 KK yang berada di RT03, 04,05 di RW06 menjadi korban banjir akibat tanggul jebol di Sungai Cidurian. Selain itu, 150 warga atau 44 KK di RT08/05 juga menjadi korban. Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sekolah SMP dan tiga SMA yang berada di kawasan banjir.