Jumat 17 Nov 2017 08:15 WIB

Setya Novanto dan Cermin Peradaban Bangsa

Ketua DPR Setya Novanto berada Kabupaten Probolinggo untuk menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Ahad (22/10).
Foto:
Ketua DPR RI, Setya Novanto.

Novanto adalah tangan kanan Jokowi saat ini. Dia bekerja dalam simbiosis mutualisma dengan Jokowi, baik dalam mendukung Jokowi untuk kembali jadi presiden 2019, maupun dalam mengamankan DPR RI untuk memuluskan agenda rezim Jokowi di parlemen.

Novanto adalah tangan kanan Prabowo Subianto pada pilpres 2014 lalu. Dia bekerja siang malam untuk memenangkan Prabowo jadi presiden.

Novanto adalah tangan kanan Jusuf Kalla ketika JK menjadi ketua umum Golkar beberapa tahun lalu. Novanto merupakan bendahara yang berfungsi mencari sumber sumber pembiayaan Partai dan politik JK.

Novanto adalah pendukung utama Ahok dalam pilkada DKI. Bersama Yorys Raweyai, Novanto menggalang konglomerat konglomerat berpawai "kebhinnekaan" untuk mendukung Ahok.

Dalam arus rakyat, Novanto adalah pemilik gelar 'Gus'. Dia mendapatkan kartu anggota NU diberikan langsung oleh ketua Dewan Syuro dan Ketua Tanfidziah NU, beberapa saat lalu. Bahkan dia melalukan safari politik ke pesantren-pesantren.

Jadi, jejak Novanto selama 20 tahun belakangan ini, menunjukkan bahwa bangsa kita memang memproduksi elit elit nasional dengan karakter Novanto.

Kedua, kasus Novanto yang berani melawan KPK ini sebenarnya terjadi ketika KPK sebagai institusi anti korupsi yang awalnya sangat didambakan, terjebak dalam arus politik kekuasaan. Novanto melakukan Pra Peradilan atas pentersangkaannya tentu karena ada preseden pra peradilan atas Budi Gunawan yang ditersangkakan kasus "rekening gendut" dan pentersangkaan Surya Dharma Ali.

Rakyat melihat berbagai kasus, baik di masa SBY, seperti "kasus Hambalang" maupun di masa Jokowi, kasus Sumber Waras dan "bus Transjakarta", terkesan ada pilih kasih dalam memilih tersangkanya.

Menurunnya kredibilitas KPK, tentu saja membuat Novanto dan pengikutnya di DPR berani melawan KPK secara terbuka tanpa malu dihadapan rakyat

Ketiga, persoalan Novanto ini berimpit dengan sosoknya sebagai ketua DPR RI. DPR RI adalah simbol sistem konstitusi dan hukum di negara ini. Karena mereka memproduksi UU dan (bersama DPD) juga mengamandemen UU Dasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement