Jumat 17 Nov 2017 07:44 WIB

Pengacara: Tekanan Darah Setnov Tinggi Sampai 190

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunandi menunjukkan foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11). Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
Foto: Antara
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunandi menunjukkan foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11). Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Setya Novanto (Setnov), Fredrich Yunandi menyebutkan tekanan darah kliennya relatif tinggi mencapai 190 saat terlibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Jalan Permata Hijau Jakarta Selatan pada Kamis sekitar pukul 19.00 WIB. "Dokter katakan tekanan darahnya dites 190," kata Fredrich saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (17/11) malam.

Fredrich menyatakan tersangka dugaan tindak pidana korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik itu memiliki riwayat penyakit vertigo atau gangguan pada bagian kepala. "Apalagi belakangan ini banyak tekanan," ujar Fredrich.

Fredrich mengatakan Setnov menjalani perawatan di lantai tiga salah satu rumah sakit di kawasan Permata Hijau Jakarta Selatan usai terlibat kecelakaan kendaraan tersebut. Fredrich mengaku menerima informasi kliennya tabrakan lalu lintas setelah dihubungi ajudan Setnov melalui telepon selular.

Menurut Fredrich, Setnov terlibat tabrakan ketika menuju salah satu stasiun televisi dan hendak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna memberikan keterangan.

Sebelumnya, penyidik KPK mendatangi kediaman Setnov di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (15/11) guna membawa Ketua Umum Partai Golkar itu lantaran beberapa kali tidak memenuhi panggilan. Namun, penyidik tidak menemukan Setnov bahkan keluarga maupun tim kuasa hukum tidak mengetahui keberadaan Setnov.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement