Kamis 16 Nov 2017 09:58 WIB

Atasi Pengangguran, Sukabumi Latih Warga Usia Produktif

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Pengangguran, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pengangguran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar pelatihan bagi seribu warga usia produktif dengan berbagai keterampilan sebagai bagian dari usaha mengatasi masalah pengangguran.

"Dari awal tahun hingga November 2017 tercatat sekitar seribu warga yang diberikan pelatihan," ujar Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Agus Ernawan kepada wartawan Kamis (16/11).

Kegiatan yang diberikan yakni pelatihan berbasis kompetensi dan pelatihan berbasis masyarakat khususnya pada usia produktif yang berasal dari lulusan SMA/SMK.

Menurut Agus, pelatihan yang diberikan mencakup 11 keterampilan atau kejuruan. Di antaranya pelatihan sablon, las, komputer, menjahit, mesin dan logam, pengolahan hasil pertanian serta pelatihan lainnya.

Lama pelatihan bervariasi mulai dari 24 hingga 32 hari. Selepas pelatihan, lanjut dia, para peserta pelatihan ada yang diarahkan untuk menjadi wirausaha dan sebagian lainnya bekerja sesuai dengan bidang keahliannya.

Dari 1.000-an peserta pelatihan tersebut, sekitar 70 persen diantaranya sudah terserap di dunia kerja maupun melakukan usaha mandiri. Ke depan upaya pelatihan ini akan terus ditingkatkan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Sukabumi.

Jumlah pengangguran di Kabupaten Sukabumi hingga Oktober 2017 tercatat sekitar 11 ribu orang. Ribuan warga ini belum terserap oleh dunia kerja karena minimnya kesempatan yang ditawarkan.

"Data pengangguran masih didasarkan pada jumlah pembuat kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja AK-1," ujar Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin.

Di mana lanjut dia, dalam rentang Januari hingga awal Oktober 2017 tercatat sebanyak 20.322 orang yang membuat kartu kuning.

Dari jumlah pencari kerja tersebut kata Tatang, yang telah diserap dunia kerja hanya sebanyak 9.046 orang. Sehingga lanjut dia ada sebanyak 11.276 pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement