Selasa 14 Nov 2017 19:00 WIB

'Akar Korupsi Dimulai dari Pendanaan Partai Politik'

Rep: Mg01/ Red: Muhammad Fakhruddin
Patungan Rakyat di Kantor DPW PSI Jakarta.
Patungan Rakyat di Kantor DPW PSI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rachael Abigail mengatakan, akar dari korupsi berawal dari pendanaan partai politik. Ia menyebut, hal ini adalah "lingkaran setan" yang harus kita keluar dari lingkaran tersebut sebagai cara menghilangkan korupsi yang merajalela.

Ketika pendanaan politik hanya berfokus hanya dari orang yang berduit, kaya, atau konglomerat saja, pada akhirnya, menurut Abigail, ketika sudah masuk ke DPR mereka harus ada timbal balik, maka mulai lah korupsi.

"Atau mungkin dia pakai uang sendiri atau minjam, tapi kan mau nggak mau harus balik modal muncullah kesempatan korupsi ketika dia sudah duduk di parlemen itu yang kita sebut lingkaran setan," katanya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (10/11).

Ia menambahkan, PSI sendiri memiliki cara dalam upaya keluar dari "lingkaran setan" tersebut dengan membuat program #PatunganRakyat. Masyarakat bisa berdonasi untuk mendukung eksistensi PSI dalam membangun Indonesia lebih baik.

"Awal korupsi selalu mulai ketika kampanye uang kampanye tidak tertutup dan harus mereka minta pada orang-orang dan pada akhirnya harus ada timbal balik. Ia tidak PSI seperti itu dan ingin putus lingkaran setan itu," katanya.

Acara #PatunganRakyat ke-3 sendiri diselenggarakan pada Jumat (10/11) di Kantor DPW PSI Jakarta, Jalan Petojo Melintang, Gambir. Kegiatan pertama dan kedua sendiri dilakukan di tempat itu dan Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Abigail menambahkan, PSI menargetkan donasi tahun 2017 terkumpul Rp 1 miliar, tahun 2018 sebesar 20 miliar, dan tahun 2019 ditargetkan terkumpul Rp 50 miliar.

Hasil donasi tersebut akan digunakan sebagai dana administrasi PSI, support kampanye caleg, dan kampanye PSI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement