Selasa 14 Nov 2017 10:40 WIB

Anies Perintahkan Diskotek Diamond Ditutup

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan agar Diskotek Diamond ditutup. Dia menyatakan takkan ada kelonggaran atau kompromi bagi tempat hiburan malam di Ibu Kota yang menjadi sarang penyalahgunaan narkoba.

"Kita ingin agar serius dalam cegah narkoba, tidak ada tutup buka tutup buka. Begitu di situ ditemukan narkoba, maka tempat itu tidak bisa beroperasi," kata dia di Balai Kota, Selasa (14/11).

Anies mengaku, Kepala Satpol PP Yani Wahyu telah melapor kepadanya tentang tindak lanjut Diamond. Yani, kata Anies, meminta petunjuk padanya terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan. Anies pun memerintahkan Yani agar tetap berpegang dan menjalankan Perda Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengajak semua pihak bekerjasama memerangi narkoba. Semua tempat hiburan malam tidak boleh dibiarkan jadi tempat beredarnya narkoba. Dari data yang didapatnya, Anies mengaku, angka penggunaan narkoba di Jakarta terus meningkat.

"Jadi diperkirakan lebih dari 500 ribu orang pengguna narkoba dan 40 persen adalah karyawan dan 20 persen adalah siswa. Ini informasi dari Kepala BNN Provinsi DKI," ujar dia.

Bahkan, Anies melanjutkan, KPAI menyebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir jumlah pengedar narkoba anak meningkat 300 persen. Peningkatan terbesar terjadi di lulusan universitas, naiknya lebih dari 400 persen. Anies mewanti-wanti agar siapapun menjaga tempat dan lingkungannya jauh dari narkoba.

"Pemprov enggak akan tinggal diam, bila ada pelanggaran pemprov akan tindak. Kita enggak akan kompromi pada narkoba dan ingin semua keluarga dan orang tua di Jakarta merasa tenang di tempat ini," katanya.

Diskotek Diamond sempat disegel usai penangkapan politikus Golkar Indra J Piliang dan dua rekannya yang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Satpol PP DKI Jakarta saat ini masih menunggu hasil kajian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentang penutupan tempat hiburan malam Diamond. Yani Wahyu mengatakan akan mengambil tindakan apabila permasalahan tak kunjung diselesaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement