REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 40,9 juta jiwa penduduk Indonesia terpapar langsung bahaya longsor sedang-tinggi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di Indonesia terdapat 40,9 juta jiwa atau 17,2 persen dari penduduk nasional yang terpapar langsung bahaya longsor sedang-tinggi.
Dari 40,9 juta jiwa, tersebut terdapat 4,28 juta jiwa balita, 323.000 jiwa disabilitas, 3,2 juta jiwa lanjut usia (lansia). "Semua terpapar dari longsor saat musim penghujan," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (14/11).
Namun, kata dia, kemampuan menghindar dan memproteksi dirinya dari bahaya longsor sangat minim. Ia menyebut, umumnya mereka tinggal di daerah dengan infrastruktur terbatas. Sehingga, kata dia, saat terjadi longsor evakuasi terkendala medan.
Sutopo menyatakan, perkembangan data bencana per 13 November 2017, sebanyak 1.908 bencana telah terjadi menyebabkan 261 meninggal dan hilang, 832 luka, dan 3.107.376 menderita dan mengungsi. Kemudian 22.021 unit rumah rusak serta 291.788 terendam. Tercatat, 1.469 fasilitas rusak yang terdiri dari 913 fasilitas pendidikan, 468 fasilitas peribadatan, dan 88 fasilitas kesehatan.