REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG — Wisatawan nusantara malas berkunjung ke destinasi wisata Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, lantaran jalan masuk ke kawasan wisata tersebut rusak. Perbaikan jalan tersebut sudah lama ditunggu-tunggu pihak Balai TNWK dan masyarakat setempat.
Kepala Balai TNWK Subakir mengatakan, pengunjung yang berkunjung ke TNWK selalu mengeluhkan jalan rusak. Menurut pengunjung, ia menuturkan, jalan rusak ke kawasan wisata sangat mengganggu mobilitas wisatawan sehingga harus menambah waktu dan tenaga untuk sampai ke taman nasional tersebut. “Kapan pak jalan di sini diperbaiki," kata Subakir menirukan keluhan pengunjung, Senin (13/11).
Dia membahkan Pemprov Lampung telah mengabulkan permintaan pihak balai untuk memperbaiki infrastruktur jalan menuju TNWK. Perbaikan jalan tersebut sedang berlangsung saat ini. "Sudah lama kami menanti perbaikan jalan ini,” kata Subakir
Pemprov Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung menganggarkan Rp 10 miliar agar akses jalan ke TNWK nyaman, mantap, dan mulus. Perbaikan jalan sudah melebihi progres 75 persen.
TNWK telah diresmikan sebagai ASEAN Heritage Park (AHP) ke-36. Peresmian TNWK sebagai AHP dilakukan di TNWK Kabupaten Lampung Timur, Rabu (27/7). AHP sendiri merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik. Status TNWK sebagai AHP ditetapkan pada saat sidang ke-13 ASEAN Ministerial Meeting on The Environment tahun 2015 lalu di Hanoi, Vietnam.
TNWK dengan total area 125.621,30 hektare merupakan habitat penting bagi satwa-satwa endemik Sumatra yang keberadaannya terancam punah seperti gajah sumatra, harimau sumatra, badak sumatra, beruang madu dan tapir. Di dalam kawasan TNWK sudah terdapat Rumah Sakit Gajah Rubini Atmawidjaja yang diresmikan pada 5 November 2015.