Ahad 12 Nov 2017 14:58 WIB

Sekaten Yogyakarta 2017 Resmi Dibuka

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Sekaten (ilustrasi)
Foto: Republika
Sekaten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2017 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, Jumat (10/11). Pembukaan ditandai dengan pemukulan kenong sebanyak tiga kali.

PMPS akan berlangsung sampai 30 November mendatang. Sebanyak 486 stan sudah terisi penuh. Sebagian besar diisi jualan pakaian, selebihnya kuliner, dan berbagai permainan. Pada PMPS kali ini zonasi stand dibagi menjadi dua, yakni zona perdagangan umum dan zona pemerintah.

Sedangkan untuk Zona Pemerintah diisi oleh stand pameran dari Pemda DIY, Kementerian Agama DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Stand UMKM 14 Kecamatan se-Kota Yogyakarta, Dekranas Kota Yogyakarta, serta instansi pemerintah lainnya. Selain itu, guna lebih memeriahkan pelaksanaan Sekaten terdapat Panggung Pariwisata yang menampilkan potensi seni dan budaya dari seluruh elemen masyarakat Yogyakarta.

Paku Alam X mengatakan perayaan Sekaten yang merupakan rangkaian dari peringatan Maulud Nabi bisa menjadi sarana interaksi warga bisa mengharmonisasikan antara budaya, religi, dan ekonomi. Bahkan Sekaten yang sudah menjadi event tahunan juga menjadi daya tarik wisatawan.

"Diharapkan, ke depan lebih ditingkatkan harmoninya," kata Paku Alam X. Ke depan Paku Alam juga menginginkan semua kesenian tradisional ada di PMPS. Ia mengisahkan kenangan masa kecilnya dulu yang masih banyak ditemukan kesenian tradisional di PMPS.

Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sambutannya mengatakan, Keinginan untuk terus memberikan runag dakwah sekaligus melestarikan sejarah dan nilai-nilai adiluhung budaya Jawa, Pemkot Yogyakarta dengan penuh kesungguhan menggelar sebuah pesta rakyat Pasar Malam Perayaan Sekaten, yang merupakan kegiatan pendukung Hajad Dalem Perayaan Sekaten tahun Dal 1951.

Sekaten tahun Dal memiliki beberapa tradisi istimewa yang berbeda dengan tahun-tahun biasanya, dimana semua tradisi dan ritual yang digelar memiliki makna yang sangat dalam. Untuk itu Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk menggelar PMPS 2017 ini berbeda. Yaitu dengan menonjolkan sisi atraksi budaya termasuk berbagai ritual Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam sekaten tahun Dal 1951 yang hanya terjadi 8 tahun sekali, katanya.

Menurut Wakil Wali Kota, hal ini bertujuan agar semua pihak lebih tahu dan paham tentang makna hakiki dari Sekaten itu sendiri. Inti sekaten dengan rangkaian kegiatannya sebagai pusaka budaya yang kita uri-uri kelestariannya," ujar dia.

Demikian pula dengan ritual istimewa tahun Dal ini antara lain mbusanani Pusaka Dalem, pemangkasan pohon beringin, mbethak kendhil Kanjeng Kyai Mrica, njejak bata atau tembok banon dan keluarnya gunungan Brama pada pisowanan garebeg tahun Dal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement