REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, kelompolk kriminal bersenjata di Papua Barat sudah mengarah pada aksi separatisme secara terbuka. Hal ini menjadi perhatian serius yang menjadi ancaman kedaulatan NKRI. Tindakan seperti inilah yang menurutnya jelas merupakan makar.
"Mereka jelas-jelas melakukan makar, separatisme dan itu bertentangan dengan pancasila, korban bukan hanya Brimob," kata Hidayat di Mahad Aly Nuaimy, Jakarta, Jumat (10/11).
Karenanya penting betul seluruh pihak, menurutnya, untuk dalam satu arah mempertahankan NKRI. Secara prinsip, tak hanya Polri, tetapi TNI juga sudah bergerak. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Hidayat menuturkan, juga sudah mengupayakan langkah-langkah operasi militer yang terukur dan antisipatif.
Di samping itu, peran pemerintah tentu menjadi bagian penting untuk mewujudkan kesejahteraan warga Papua. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk menaril diri dari NKRI. Hidayat juga menilai, kelompok bersenjata di Papua Barat sudah semakin berani.
"Kita prihatin separatisme, semakin berani, tegas menantang TNI, Indonesia, mereka tegas menyatakan ingin berdiri dan melakukan konsolidasi internasional," ujarnya.
Seperti diketahui, aksi teror bersenjata yang dilakukan KKB sejak awal Oktober lalu di kawasan Tembagapura menyebabkan tujuh anggota Brimob terluka, satu diantaranya meninggal serta tiga warga sipil terluka.